Search

Belajar dari Youtube, Mami Ciptakan Tas Rajut dari Limbah Plastik

Majalahaula.id – Sejumlah pertunjukan kesenian dari pelajar SMP, SMA, hingga teater karawitan pemuda desa, pameran 40 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) juga memeriahkan acara Sangiran Fair di lapangan sepak bola Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen itu.

Salah satu pelaku UMKM yang turut berpartisipasi dalam gelara tersebut adalah Jamilatul Umami. Perempuan yang akrab disapa Mami ini menyampaikan belajar merajut tas dari plastik bekas secara otodidak dari platform Youtube.
Karena sering menonton akhirnya dirinya mencoba membuat.

“Mengisi waktu luang saya nonton keterampilan di Youtube, yang saya tonton bahannya biasanya rafia,” ungkapnya.

“Karena rafia tarikannya lebih susah. Akhirnya saya terinspirasi mencoba plastik bekas, ternyata bisa,” tambah warga Dukuh Kalioso, RT 02, Desa Jetis Karangpung, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen tersebut pada Minggu (18/9/2022).

Baca Juga:  Targetkan oleh-oleh UMKM tembus pasar Swiss dan Eropa

Lebih lanjut, Mami mengaku, plastik-plastik yang digunakan itu berasal dari limbah warga sekitarnya. Lalu, ia meminta warga sekitar agar menyimpan plastik mereka dan mengumpulkan limbah plastik tersebut.

“Plastik ini dari limbah warga sekitar, nanti saya pesen ke warga, saya minta menyimpan plastiknya yang bagus yang tidak dari dapur atau tidak basah,” katanya.

Menurut Mami, paling gampang mencari plastik hitam dan putih. Sedangkan warna lain, seperti merah muda, ungu, merah jika ada permintaan pembeli dirinya tak jarang harus membeli.
Merampungkan satu tas, Mami membutuhkan waktu selama tiga hari.
Namun jika dikerjakan secara terus menerus satu tas bisa rampung dalam sehari.

Tidak hanya tas, Mami juga membuat wadah bros atau jarum, tatakan piring dan gelas.
Usaha yang dia baru mulai lima bulan ini dikatakannya berjalan lancar. Pemasaran, Mami berucap jika peminatnya saat ini dari ibu-ibu PKK. Adapun untuk pemasaran online dirinya belum berani karena terkendala stok yang sedikit.

Baca Juga:  Sarinah Duty Free Diresmikan

Selama lima bulan merintis usahanya, Mami sudah mengajari dua orang dan belajar bersama siswa-siswa SMP Negeri 1 Kalijambe dalam program Merdeka Belajar setiap Sabtu.

“Saat ini saya sudah mengajari dua orang dan bisa. Kalau Sabtu juga saya belajar bersama di SMP Negeri 1 Kalijambe program Merdeka Belajar. Kalau untuk kelas ibu-ibu PKK agak sulit karena harus rutin dan kontinuitas,” katanya.

Mami mengklaim tas plastiknya akan bertahan lama, asalnya tidak terkena dan tidak sering terkena matahari. Untuk harga cukup bervariasi mulai Rp 5 ribu hingga Rp 100 ribu.
Wadah tatakan piring dibandrol dengan harga Rp 5 ribu, Rp 25 ribu wadah bros dan jarum Rp 80-100 ribu untuk tas.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA