Majalahaula.id – Kitab Idhotun Nasyi’in adalah karya ulama klasik Mesir, Asy Syekh Musthafa Al Ghalayain, yang membahas tentang akhlak, etika dan kemasyaratan yang berisi bimbingan generasi muda Muslim agar menjadi individu-individu yang bersih dari sifat-sifat yang tidak terpuji, berakhlak mulia dan mengerti bagaimana seharusnya bersikap menghadapi segala peristiwa yang dialami bangsanya dengan beradab dan bermoral.
Santri Makhad Kontemporer Sarina dan Nahdliyin menyimak
Aswaja NU Center Situbondo menyelenggarakan acara “Ngaji Kitab Idhotun Nasyi’in” yang dihadiri oleh santri Makhad Islam Kontemporer Sarina dan Nahdliyin dan dihadiri oleh Ketua PCNU Situbondo Dr.KH. A. Muhyiddin Khotib, M.H.I sekaligus sebagai narasumber dengan tema “Memperbaharui karakter patriotik dan mengemas motivasi kebangkitan generasi milenial NU di masa kini dan yang akan datang”.
“Musthofa al-Ghulayani dalam kitab Idhotun Nasyi’in mengingatkan generasi muda Muslim bahwa pertama, manakala kaum terpelajar yang telah terdidik dengan pendidikan yang benar itu tumbuh dan mulai melibatkan diri dalam kehidupan sosial maka di antara mereka pasti ada yang membuat kejutan hebat yang belum pernah dilihat mata, belum pernah terdengar oleh telinga, bahkan belum pernah terbayangkan dalam benak pikiran manusia sebelumnya. Dan kedua, agar mampu menunjukkan prestasi dan reputasi sendiri sehingga dapat menjadi manusia hakiki yang mendapat gelar insan kamil (manusia sempurna). Berwawasan luas, berjiwa kuat, dan berhati mulia,” jelas Kyai Muhyiddin.
“Dengan “Ngaji Kitab Idhotun Nasyi’in”, diharapkan akan muncul generasi milenial NU yang dapat berkhidmat kepada NU, cinta NKRI, serta memegang teguh paham Ahli Sunnah Wal Jamaah An Nahdliyah,” pungkasnya. (hj)