Search

Fatayat NU di Sulsel Gelar LKD di Alam Terbuka

Majalahaula.id – Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) terus menggenjot kaderisasi. Hal tersebut sebagai jawaban atas kian beragamnya tantangan yang dihadapi salah satu badan otonom di Nahdlatul Ulama ini.

Yang terbaru, digelarlah Latihan Kader Dasar (LKD) keempat yang dilaksanakan di Pantai Lowita, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, Sulsel.

Kegiatan yang berlangsung sejak Sabtu hingga Ahad (10-11/09/2022) tersebut itu mengusung tema melle’ki tapada melle’ tapada mamminanga tasiyallabuang.

“Artinya adalah bahwa para sahabat dapat bersinergi dan membangun kerja sama dengan baik untuk mencapai tujuan bersama,” kata Marlina selaku ketua panitia kegiatan.

Dijelaskannya bahwa pelatihan berlangsung selama 2 hari dengan pertimbangan agar peserta dapat memahami materi dengan baik. Demikian pula mereka dibatasi hanya 19 peserta.

Baca Juga:  Respons Positif PWNU Jatim untuk Anugerah 1 Abad NU

“Konsep yang diterapkan berbeda dengan sebelumnya, karena biasanya dalam gedung, namun kali ini berbeda karena dilaksanakan di luar ruangan,”kata dia.

Disampaikannya, dengan memilih lokasi terbuka, maka peserta diharapkan semakin dekat dengan alam. Demikian pula selama menerima materi dapat lebih segar.

“Semoga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik sesuai yang diharapkan,” harap Marliana.

Salah seorang narasumber, Ustadz Shodiq mengatakan bahwa kegiatan tersebut sangat penting karena sebagai wadah untuk menyimpan generasi penerus.

“Karena setiap organisasi sangat penting melakukan yang namanya perekrutan anggota. Jika tidak cepat maka organisasi itu akan mati. Pengkaderan sebagai tempat membentuk dan memupuk anggota,” kata Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Parepare ini.

Baca Juga:  Waspada Dana Donasi untuk Terorisme, Terlebih di Akhir Ramadhan

Lebih lanjut disampaikan bahwa para kader dapat sejak dini berproses dengan baik. Yang diterima tidak semata materi selama pelatihan, juga beragam hal yang berbuna bagi peserta.

“Peserta mulai belajar pendidikan seumur hidup. Karena dari pengkaderan lahir pemimpin besar, mereka tidak lahir secara instan tapi semua melalui proses mulai dari belajar tampil di depan umum sehingga nantinya menjadi tokoh yang besar,” tutupnya. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA