Search

Hj Zannuba Arifah Chafshoh Saudi Ingin seperti Indonesia

Majalahaula.id – Menurut Yenny Wahid selaku Ketua Pelaksana (Organizing Committee) Peringatan Harlah Satu Abad Nahdlatul Ulama, bahwa Arab Saudi terus menunjukkan geliatnya bertransformasi menjadi umat beragama yang modern. Hal itu dinilainya menyerupai praktik beragama di Indonesia.

“Kita menyambut gembira bahwa sekarang Arab Saudi ingin seperti Indonesia,” ungkapnya saat ditemui NU Online di sela acara pertemuan perdana Forum Religion 20 (R20) di Ritz Carlton, Jakarta, Senin (05/09/2022).

Putri kedua dari Presiden Indonesia Keempat Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu mengungkapkan bahwa dalam perkembangan terkini, memang terdapat perubahan baru di Arab Saudi. Hal ini terlihat dari adanya semangat menunjukkan praktik berislam yang lebih menjunjung toleransi, mengayomi, serta memberikan ruang bagi perempuan.

Baca Juga:  Artis Nanie Darham Meninggal Diduga Usai Operasi Sedot Lemak, Diselidiki Polisi

“Kita lihat semangat ini juga ditunjukkan salah satunya dengan bergabungnya Liga Muslim Dunia menjadi co-chair, menjadi bagian dari kepanitiaan bersama acara R20,” ungkap Direktur Wahid Foundation itu. “Kita melihat sekarang sudah banyak dibuka situs-situs peninggalan zaman kuno dibuka untuk publik, mau dipugar. Kawasan wisata berbasis peradaban kuno sekarang mulai ditingkatkan lagi banyak ruang ekspresinya. Ulamanya di sana mengajak kepada toleransi, penghargaan kepada keberagaman,” tambahnya.

Senada, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengatakan kolaborasi NU dan Liga Muslim Dunia dalam menginisiasi forum pemuka agama merupakan sebuah hal baru.

“Bahwa mereka sekarang engage (bergandengan) dengan NU ini merupakan sesuatu yang baru ini belum pernah sama sekali ada hubungan yang seperti ini,” ucap Gus Yahya.

Baca Juga:  Joko Widodo Akan Terima Rumah Baru

Kesempatan itu, sambung dia, menunjukkan tekadnya untuk melakukan sesuatu yang menuju penciptaan serta perubahan positif dari persoalan global selama ini.

“Lebih dari itu, kita ingin melakukan semua ini dalam rangka mencari solusi dari masalah. Jadi kita tidak menutup bersentuhan engagement dari manapun karena kita ingin mencari solusi. Kita ingin mencari jalan keluar,” pungkasnya.

Sebagai informasi, PBNU baru saja menggelar pertemuan pertama (Introductory meeting) R20 bersama sejumlah perwakilan Kedutaan Besar negara anggota G20 dan pimpinan lembaga dan organisasi masyarakat. Pertemuan strategis itu akan membahas prioritas dan rencana kerja R20 dalam mewujudkan visi agama sebagai sumber solusi global, menebar nilai moral dan spiritual. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA