Majalahaula.id – Kader Nahdlatul Ulama (NU) di Tunisia menggelar Ngaji Peradaban bersama Duta Besar Republik Indonesia untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, pekan lalu. Dubes Zuhairi Misrawi menyampaikan ceramah umum tentang visi peradaban NU di hadapan kader dan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tunisia.
Dalam ceramahnya, Dubes menyatakan, bahwa secara historis kehadiran NU pada hakikatnya ingin merespons problem akut peradaban dunia Islam, khususnya pasca-jatuhnya Dinasti Ottoman pada 1924 di Turki.
“Kalau dilihat dari dimensi sejarah bahwa lahirnya NU pada dasarnya ingin memberikan jawaban atas problem akut yang dihadapi dunia Islam dalam konteks peradaban. Kiai-Kiai NU ingin, agar dunia Islam membangun visi peradaban lebih dari sekadar membangun imperium dan kekuasaan. Sebab itu, gagasan utama NU adalah persaudaraan dan persatuan dalam rangka membangun peradaban umat. Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari menulis buku khusus dalam konteks pentingnya membangun persaudaraan dan silaturahim tersebut,” jelas Zuhairi yang juga dikenal sebagai cendekiawan Nahdlatul Ulama ini.
Ditambahkannya, konsistensi NU dalam membangun peradaban hingga saat ini, karena umat Islam sejatinya fokus dalam membangun akhlak dan nilai-nilai luhur, bukan terjerambab dalam konflik dan perseteruan kekuasaan. Dalam muktamar NU 1984 di Situbondo ditegaskan kembali perihal visi peradaban NU dengan mengangkat trilogi persaudaraan yaitu persaudaraan keislaman (ukhuwwah islamiyyah), persaudaraan kebangsaan (ukhuwwah wathaniyyah), dan persaudaraan kemanusiaan (ukhuwwah insaniyyah).
“Saya memandang visi ini masih sangat relevan, tidak hanya dalam konteks Indonesia, melainkan juga dalam konteks global,” ujar Dubes RI kelahiran Sumenep Madura ini.
Dubes Zuhairi Misrawi juga mengapresiasi langkah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang mengangkat tema besar Fikih Peradaban dalam rangka menyongsong abad kedua NU. “Saya sangat mengapresiasi langkah Gus Yahya, yang ingin menghidupkan kembali visi peradaban NU,” imbuhnya.
Zuhairi mengaku akan meminta kader NU, khususnya di Tunisia untuk merumuskan dan memberikan masukan perihal visi peradaban NU dari perpektif Perabadan di Tunisia yang digaungkan Ibnu Khaldun yang fokus pada keilmuan. (Vin)