Nuansa kemerdekaan masih terasa di kawasan Bali. Hal tersebut seiring dengan digelarnya lomba paduan suara dan shalawat oleh Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Denpasar Utara. Kegiatan yang diikuti sejumlah perempuan NU tersebut juga dimeriahkan dengan lomba mewarnai untuk anak-anak.
Kegiatan yang dilaksanakan di Mushala Al-Hidayah Pidada Ubung Denpasar Utara tersebut dihadiri ratusan orang. Acara juga menjadi ajang silaturahim para ibu Muslimat NU di kawasan setempat, juga konsolidasi.
“Menang kalah bukanlah tujuan akhir, ada hal yang lebih yang harus kita raih yaitu terciptanya ukhuwah islamiyah antar sesama anggota Muslimat NU,” kata Hj Siti Khotijah, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Denpasar saat sambutan.
Dikemukakan bahwa kemerdekaan yang diraih 77 tahun silam hendaknya dapat disyukuri dengan kegiatan positif. Dan apa yang dilakukan Muslimat NU Denpasar Utara sebagai acara yang layak diapresiasi.
Lomba paduan suara diikuti 13 grup dengan anggota masing-masing 15 orang. Sementara lomba shalawat diikuti oleh 30 grup dengan anggota 10 orang per grup. Adapun lomba mewarnai diikuti oleh 200 siswa-siswi TK dan SD se-Denpasar Utara.
“Selain berbagai perlombaan dalam kegiatan ini juga dilaksanakan penggalian dana untuk pembebasan lahan dan pembangunan mushala Al-Hidayah,” kata ketua panitia, Hj Martina.
Dikemukakan bahwa dengan mempertemukan para ibu dan aktivis NU, maka beberapa persoalan umat dapat dibicarakan dengan baik. Apalagi langsung ditemukan solusi yang lebih tepat.
Kegiatan yang dilangsungkan mulai pukul 08.00-16.30 Wita ini juga didukung salah satu produk kecantikan. Beberapa sponsor turut memberikan dukungan, sehingga kegiatan berlangsung semarak. Belum lagi aneka hadiah selama pameran dan kegiatan berlangsung.
Peserta lomba pun sangat antusias menghampiri booth untuk touch up make up atau sekadar mencoba tester produk baru dari sponsor yang terlibat.
“Sesuai harapan para peserta, acara ini rencananya akan menjadi kegiatan rutin setiap tahun,” pungkas Hj Martina. (Ful)