Search

Cara Menghadapi Masalah Hidup

Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) membeberkan tips menghadapi persoalan hidup yang menimpa manusia. Pasalnya, manusia memang tidak akan bisa luput dari masalah-masalah. Ia akan selalu menjumpai dua hal yang berbenturan dalam hidupnya. Contoh: mudah, susah, senang, sengsara, dan seterusnya.

Karena itu, Kiai Zakky menekankan agar seseorang bisa mengantisipasinya dengan siasat-siasat yang telah diajarkan agama.

“Dalam hal menghadapi kenyataan hidup ini kita harus bisa menyiasati,” katanya dalam tayangan YouTube NU Online, berjudul Cara Menghadapi Kesulitan Hidup dalam Islam, Kamis (01/09/2022).

Ia menegaskan, di antara cara yang bisa dilakukan seseorang dalam menghadapi masalah hidup, pertama adalah membiasakan bersyukur. Syukur di sini menurut dia tidak saja saat mendapatkan nikmat atau kebahagian, tapi dalam semua kondisi.

Baca Juga:  Fatin Shidqia Lubis, Lupa Lirik Lagu

“Bahwa apapun yang diberikan Allah kepada kita, kita harus syukuri, sehingga kita akan meraih kebahagiaan kehidupan kita baik dunia maupun di akhirat,” jelas Kiai Zakky.

Kedua, tabah dan sabar. Sikap ini diperlukan saat seseorang mendapatkan musibah atau ujian. Kiai Zakky menjelaskan bahwa Allah memberikan cobaan kepada hamba-Nya agar manusia bisa mengambil hikmahnya untuk kehidupan selanjutnya yang lebih baik.

“Pada saat kita dicoba dengan musibah-musibah, kita harus tabah dan sabar. Kita yakin bahwa di balik musibah-musibah itu pasti ada hikmah yang mungkin pada saat ini kita belum bisa pahami,” ungkap Kiai Zakky.

Ketiga, berbaik sangka kepada Allah SWT. Allah punya sifat rahman dan rahim. Tapi, Allah juga punya cara tersendiri dalam mengasihi hamba-Nya.

Baca Juga:  Dua Pesan Penting Pendiri NU

“Jadi, kita harus yakin bahwa apa yang diberikan oleh Allah itu adalah yang terbaik untuk kita. Kalau sudah begitu, insyaallah kita akan bahagia,” tuturnya.

Keempat, seseorang harus punya mental kuat. Menurut Kiai Zakky, kebahagian seseorang kadang ditentukan oleh caranya dalam menyikapi cobaan yang menimpanya. Untuk itu, seseorang harus bisa melatih mentalnya agar tidak mengeluh saat diuji Allah SWT.

Karena kalau manusia selalu mengeluh, sampai dapat kebahagiaan juga mengeluh, maka akan tersiksa. Kebahagiaan atau kesulitan terletak pada sikap mental. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA