Usia Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) menjadi momentum seluruh elemen NU di berbagai daerah untuk mempersembahkan sesuatu yang istimewa untuk Organisasi Kemasyakatan terbesar ini. Termasuk Pimpinan Cabang (PC) Jam’iyyatul Qurra’Wal Huffadz Nahdlatul Ulama (JQHNU) Lumajang yang siap mendirikan 100 komisariat. Sebanyak 100 komisariat tersebut akan didirikan di sejumlah pesantren dan lembaga non formal seperti TPQ dan Madrasah Diniyyah (Madin).
Ketua PC JQHNU Lumajang, Muhammad Ilyas menyatakan, pendirian komisariat ini sekaligus menjadi momentum turun ke bawah (turba) pengurus untuk menata kembali Pimpinan Anak Cabang (PAC) yang ada. “Karena setelah pandemi Covid-19 otomatis konsolidasi dan koordinasi ke PAC kemarin jarang kita lakukan. Untuk lembaga formal kami memprioritaskan lembaga yang ada di bawah naungan NU untuk komisariat ini,” jelas Ilyas saat memimpin rapat di kediaman Rais Majelis Ilmi PC JQHNU Lumajang KH Sobar Iman Lutfi Wonorejo, Kedungjajang, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (26/08/2022).
Pria yang akrab disapa Gus Ilyas ini menambahkan, turba yang akan dilaksanakan nanti sekaligus untuk menyosialisasikan program Satu Abad NU lainnya seperti Khotmil Qur’an massal 100 majelis yang akan dimulai bulan September nanti. “Khotmil Qur’an massal 100 majelis ini modelnya tidak langsung serentak 100 majelis. Tapi akan kami lakukan setiap bulan hingga nanti puncaknya tepat Satu Abad NU bisa genap 100 majelis,” lanjut Gus Ilyas.
Sementara itu, Rais Majelis Ilmi PC JQHNU Lumajang KH Sobar Iman Lutfi berpesan, pendirian komisariat ini hendaknya dipermudah oleh pengurus. Kiai Sobar menimbang, JQHNU yang dikenal organisasi wadah Qori’, Huffadz, Mufassir dan seniman kaligrafi ini kadang menjadi kendala tersendiri dalam pendirian PAC dan komisariat. “Jadi lebih fleksibel, yang penting di komisariat yang akan didirikan ada giat Al-Qu’rannya, anggotanya tidak harus Qori’, hafidz, atau seniman kaligrafi. Semoga niat ini diberikan kelancaran dan keberkahan untuk Satu Abad NU,” pungkasnya.(Vin)