Majalahaula.id – Menginjak usia Nahdlatul Ulama (NU) yang ke 100 tahun tahun depan, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pamekasan, KH. Taufik Hasyim mengajak nahdliyin Pamekasan agar senantiasa berkontribusi dalam kemajuan dan kemandirian NU. Menurut Kiai Taufik, hal ini sebagai bentuk rasa terimakasih atas perjuangan para pendiri organisasi kemasyarakatan terbesar yang didirikan 16 Rajab 1344 H tersebut.
Pernyataan Kiai Taufik disampaikan saat memberikan sambutan pada acara pengajian akbar memperingati Tahun Baru Islam 1444 H dan Haul Masyayikh oleh Majelis Wakil Cabang (MWCNU) Kecamatan Galis di Lapangan Bulay, Galis, Pamekasan, pekan lalu. “NU akan masuk satu abad, maka kita sebagai warga NU berpikir dan merenung, apa kira-kira yang akan kita berikan untuk NU di abad ke-2 ini?” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Bustanul Ulum Sumber Anom, Angsanah, Palengaan Pamekasan itu.
Kiai Taufik menambahkan, NU memiliki cita-cita besar sebagai “hakim dunia” pada abad ke-2 usianya, sebagaimana cerita Ketua Pengurus Besar NU (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf saat PCNU Kabupaten Pamekasan diundang acara halalbihalal di Kantor PBNU di bilangan Kramat Jakarta. “Dan ini sudah terbukti, banyak dari negara lain itu pergi ke Indonesia mendatangi kantor PBNU di Jakarta untuk belajar bagaimana menjaga, beragama yang baik, bagaimana berislam yang benar, bagaimana cara mendidik masyarakat sehingga masyarakat aman, damai dan tentram,” terangnya.
Kiai alumnus Pondok Pesantren Lirboyo Kediri ini menjelaskan dinamika perpindahan pusat peradaban Islam mulai dari zaman Nabi Muhammad SAW, sahabat-sahabat nabi sampai masa kerajaan. “Sampai kerajaan terakhir, kerajaan Turki runtuh pada tahun 1924, ketika kerajaan Turki hancur maka pusat peradaban pindah ke al-Azhar, al-Azhar semakin lama semakin merosot, maka umat Islam bertanya ‘ada di mana pusat peradaban sekarang?’ Maka jawabannya adalah Nahdlatul Ulama,” tegasnya.
Di acara yang sama yakni Pengajian Akbar memperingati Tahun Baru 1444 H dan Haul Masyayikh pejuang Nahdlatul Ulama, ketua panitia Khairuddin mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk rasa syukur terhadap pendiri dan masyayikh yang telah banyak berkiprah di masyarakat. “Kami mengajak kepada semua umat Islam, khususnya di Kecamatan Galis, untuk terus meneguhkan ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah basyariah,” kata Khairuddin.
Ia mengungkapkan, momentum tahun baru Islam itu diharapkan bisa meningkatkan dan menguatkan solidaritas dan kepedulian sosial terhadap sesama. Apalagi di masa pascapandemi seperti saat ini. “Melalui Bulan Muharam, kita kuatkan solidaritas dan kepedulian terhadap sesama, menguatkan keimanan, ketakwaan serta persatuan dan kesatuan umat,” tukas bendahara MWCNU Kecamatan Galis ini.(Vin)