Majalahaula.id – Memiliki usaha yang besar dan sukses tentu menjadi impian semua orang. Namun kenyataanya, membangun bisnis bukanlah perkara yang mudah. Meski begitu, tak ada yang mustahil jika usaha tersebut diimbangi dengan ketekunan dan keuletan. Seperti yang dilakukan oleh pasangan suami-istri asal Sidoarjo, Moch. Muntasor dan Nur Rahmawati Fauzi, founder dari brand tas lokal premium Moonzaya Indonesia.
Kedua pasangan ini sebelumnya sudah memiliki pengalaman wirausaha yakni jualan snack dan bisnis online. Tetapi, menjadi entrepreneur yang sukses merupakan keinginan yang telah dipendam oleh Muntasor dan Rahmawati sejak lama. Maka, di tahun 2015, mereka memulai usaha baru dengan jualan tas murah atau tas KW.
Pada saat itu, Muntasor bersama istrinya jualan tas setiap hari minggu. Namun karena permintaan pasar yang terus bertambah, akhirnya ia memutuskan untuk ngontrak agar bisa jualan tas setiap hari.
“Waktu itu kami ngontak di jalan Mojopahit selama 2 tahun, kemudian pindah, di Sepande ini kami selain jualan tas KW juga memproduksi tas dengan merek Moonzaya. Sehingga tepat pada tanggal 1 September 2020, kami melaunching produk pertama bernama wiwit dan tresna. Kemudian, tambah lagi ada arjuna dan srikandi,” kata Rahmawati kala dinterview oleh tim Am Radio PWNU, Rabu 17 Agustus 2022.
Rahmawati menyampaikan nama-nama itu diambil dari bahasa Jawa sansekerta yang artinya wiwit adalah ngawiti produk pertama yang dijual. Sedangkan nama band Moozaya merupakan singkatan dari bulan lahir dan nama anggota keluarga.
“Brand Moonzaya ini launching pada saat pandemi. Jadi, ketika yang lain takut untuk membuka usaha, kami malah optimis mengeluarkan produk baru. Berharap Moonzaya ini memberikan secercah cahaya, harapan, peluang pekerjaan untuk masyarakat,” ungkapnya.
Rahmawati menambahkan, siapa pun bisa memiliki serta menjual tas Moonzaya. Sebab tas tersebut dijual online oleh para mitra yang tersebar di berbagai wilayah indonesia.
“Moonzaya ini dari luar kelihatan mewah. Banyak yang mengira harganya di atas 500 ribu, padahal harganya 100 ribu – 200 ribu saja. Kalau mau jadi mitranya, bisa daftar lewat instagram moonzaya.id dan kebetulan kami open distributor dari 100 distributor tinggal 20 kuota yang tersisa bisa, jadi langsung merapat ke Instagram kami,” tambah Muntasor.
Modal Minim
Jauh sebelum Muntasor dan Rahmawati sukses mengembangkan bisnis tas. Mereka berdua pernah mengalami kegagalan, bahkan gulung tikar lantaran modal yang dipakai adalah hasil pinjaman bank. Banyak ujian yang dialami, mulai dari anak sakit, karyawan keluar masuk, sampai punya pengrajin sekitar 25 orang satu per satu keluar, hingga tinggal 1 orang yang masih bertahan sampai sekarang.
“Kami melunasi pinjaman itu, sisanya dicicil selama 2 tahun. Setelah itu, kami mulai usaha baru yaitu tas Moonzaya, alhamdulillah sekarang penjualan mencapai sekitar 5000 pcs lebih per bulan,” jelasnya.
Rahmawati berharap usaha yang dijalankan itu terus berkembang dan bisa memberikan manfaat untuk sekitarnya.
“Alhamdulillah kami sudah bisa membantu pembangunan masjid, dan menjadi donator tetap di Pondok Tahfidz Baitul Al-Qur’an. dan kami berpesan kepada teman-teman wirausaha pemula, jangan pernah lelah untuk berusaha, kita tidak tahu dari ikhtiar atau doa mana yang akan dijabah sama Allah. Jadi selama kita berusaha tetap semangat, jangan sampai nyerah, Insyaallah apa yang kita usahakan pasti akan membuahkan hasil,” tutur Rahmawati.