Search

Fatayat NU di Kalbar Gelar Latihan Kepemimpinan Dasar

Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Ambawang, Kubu Raya, Kalimantan Barat berikhtiar mencetak perempuan pemimpin produktif. Yang dilakukan adalah dengan menggelar Latihan Kepemimpinan Dasar (LKD).

“Fatayat NU yang memiliki kader dengan rentang usia produktif dan rata-rata pengguna aktif media sosial. Maka perempuan diharapkan memiliki skill dan sumber daya manusia kritis, berdaya, serta unggul dalam menangkal segala bentuk penyalahgunaan media,” kata Farida Asy’ari, Kamis (11/08/2022).

Menurutnya, tindak kekerasan verbal di media sosial kerap menyasar perempuan dan anak. Tulisan dalam bentuk komentar pada satu momen tertentu menjadi satu penghakiman dan pembullyan dalam bentuk teks.

Hal ini tentu sangat mempengaruhi kondisi kejiwaan atau psikologis dari korban. Maka pada LDK, Fatayat NU memandang bahwa problematika kekerasan dalam media, hoaks, dan hate speech serta propaganda keagamaan, dan dakwah keislaman yang memberikan pengaruh cara berfikir radikal. Bahkan menjadi ajang rekrutmen sindikat terorisme, menjadi perhatian yang perlu terus diwaspadai.

Baca Juga:  Pengasuh Pesantren Modern Al-Fatimah Dukung Penuh Calon Tunggal Kapolri Pilihan Presiden Jokowi

“Perlu kita ingat kembali bahwa salah satu tujuan didirikan Fatayat NU adalah untuk menjadi organisasi dengan fokus pendampingan dan pemberdayaan perempuan produktif dan anak. Komitmen ini diwujudkan dalam berbagai langkah konkret antara lain melakukan pendampingan, sosialisasi berbagai program yang dilakukan secara masif hingga tingkat masyarakat paling bawah,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Fatayat NU harus terus berikhtiar mendorong dan melahirkan kader perempuan duduk di lembaga pemerintahan, negara, dan juga legislatif. Nantinya mempunyai wewenang membuat dan melaksanakan kebijakan berpihak pada kepentingan dan kemaslahatan masyarakat khususnya kaumnya sendiri.

“Dengan demikian, ketika perempuan berpendidikan yang baik serta cakap, maka human capital bangsa akan baik pula. Dan saat ini gerakan perempuan hadir bersamaan dengan isu lain yang cakupannya bukan hanya perempuan, namun isu secara global,” pungkasnya. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA