Search

Mahasiswa Unesa Sumbang 2 Emas di ASEAN Para Games 2022

Ajang ASEAN Para Games 2022 turut diikuti beberapa atlet disabilitas asal Indonesia. Salah satunya Tony Richardo Mantolas, atlet sekaligus mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang berhasil membawa pulang dua medali emas untuk Indonesia. Ia berhasil menyumbangkan dua medali emas untuk cabang olahraga Blind Judo kelas J2+90 kg putra perorangan dan J1+73 kg regu.

Ia mengaku bangga sekaligus terharu bisa menorehkan prestasi di ajang olahraga internasional.

Dilansir dari laman resmi Unesa, Tony saat ini tercatat sebagai mahasiswa Pendidikan Olahraga, Unesa. Diakui Tony, kemenangan kali ini merupakan pengalaman pertama baginya.

Ia bahkan sempat tidak menyangka dirinya bisa meraih medali emas, bahkan dengan jumlah dua sekaligus.

“Pokoknya saya gak mikir yang lain. Benar-benar fokus latihan rutin dari Maret-Juli 2022. Dan hasilnya di luar dugaan. Capaian ini tentu berkat doa, kerja keras, usaha dan dukungan semua pihak terutama dosen pembimbing yang selalu mendukung selama proses latihan,” ujar Tony dikutip dari laman resmi Unesa.

Tony yang berasal dari Denpasar, Bali ini mengaku mengerahkan segala upaya demi bisa tampil maksimal. Setiap hari ia konsisten berlatih fisik maupun teknik.

Baca Juga:  Mahasiswa Unusa Lolos Program Jenesys 2022

Tenaga dan keringat pun menjadi saksi dari perjuangan Tony sebelum menjadi kontingen Indonesia di ajang ASEAN Para Games 2022.

Perjuangan Tony tidaklah sendiri, ia juga mengaku mendapat support yang maksimal dari pihak kampus. Hal ini tentu saja berpengaruh karena Tony masih harus menjalani aktivitas sebagai mahasiswa.

“Dosen-dosen di kampus selalu mendukung dan mensupport kami sebagai atlet. Saya selalu berkomunikasi dengan dosen pengampu mata kuliah jika ada kendala dalam perkuliahan. Biasanya saya juga sering cicil tugas di waktu luang dan setelah itu bisa fokus latihan untuk persiapan pertandingan,” beber Tony.

Tony juga menyampaikan terima kasih kepada Unesa yang memberikan ruang untuk terus mengembangkan diri dan meraih prestasi. “Terima kasih yang tak terhingga untuk UNESA dan orang-orangnya yang hebat,” ujar Tony.

Kemenangan Tony kali ini adalah yang pertama baginya. Sebelumnya ia sempat berlaga di ajang PON, namun mengalami kegagalan. Kegagalan ini membuat semangatnya justru semakin terpacu untuk bisa meraih gelar juara.

Baca Juga:  Erick Thohir Apresiasi Solo Gelar ASEAN Para Games 2022

Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu Olahraga (FIO), UNESA, Dr. Dwi Cahyo Kartiko, S.Pd., M.Kes. menyampaikan rasa haru sekaligus bangga atas pencapaian mahasiswanya itu.

Menurutnya, capaian Indonesia dan mahasiswanya itu menjadi bukti bahwa keterbatasan bukanlah hambatan dalam meraih prestasi.

“Dari mas Tony dan atlet disabilitas lainnya kita belajar agar tidak gampang putus asa. Jika kita gagal di satu pintu, masih banyak pintu-pintu lain yang terbuka asal kita mau berusaha. Jadikan Tony Richardo ini sebagai contoh, ia gagal bergabung di PON tapi akhirnya ia mampu memperoleh 2 medali emas di ASEAN Para Games 2022,” paparnya.

Tony memiliki keterbatasan pada bagian penglihatan. Pelatih sekaligus Humas NPCI mengatakan bahwa Tony mengalami low vision atau gangguan penglihatan yang ditandai dengan penurunan tajam penglihatan dan tidak dapat diperbaiki dengan kacamata, lensa kontak, atau pembedahan.

“Sebelumnya memang atlet biasa. Namun belakangan penglihatannya turun drastis. Akhirnya ia masuk membela kontingen Indonesia di APG 2022,” ucapnya.

Baca Juga:  KJP Plus Bakal Dicabut jika Siswa Merokok

Perjuangan Tony ini diharapkan bisa menjadi inspirasi sekaligus motivasi bagi seluruh mahasiswa, terutama mahasiswa Unesa dan juga atlet Indonesia lainnya. Semua kerja keras dan usaha akan berbuah manis.

“Tidak ada prestasi yang didapat secara gratis. Semua perlu dibayar dengan kerja keras dan konsistensi. Mentalitas para juara harus terus dirawat dan dilestarikan. Kita harus buktikan pada dunia bahwa Indonesia bisa,” pungkasnya.

Sebelumnya dikabarkan, kontingen Indonesia mengakhiri ASEAN Para Games (APG) 2022 dengan prestasi yang membanggakan.

Mereka memuncaki klasemen perolehan medali dan keluar sebagai juara umum. Total ada 425 medali yang berhasil diraih. Rinciannya 175 emas, 144 perak, dan 106 perunggu.

Perolehan medali tersebut menjadi yang terbanyak bagi Indonesia sejak ASEAN Para Games dimulai pada 2001. Selain itu, atlet disabilitas Indonesia berhasil mempertahankan gelar juara yang diraih pada ASEAN Para Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA