Seperti tahun sebelumnya di musim liburan sekolah, Pimpinan Cabang Istimewa (PCI) Muslimat NU Malaysia kembali mengadakan pesantren kilat. Kegiatan diikuti puluhan peserta.
“Ini merupakan program (pesantren kilat) ke-7 yang kita adakan sejak berdirinya PCI Muslimat NU Malaysia,” kata Mimin Mintarsih, Ketua Umum PCI Muslimat NU Malaysia, Selasa (09/08/2022).
Pesantren kilat, lanjutnya, merupakan program tahunan yang dilaksanakan oleh Muslimat NU Malaysia. Salah satu tujuan utamanya agar para pelajar menghabiskan waktu liburannya dengan kegiatan bermanfaat.
Program yang diadakan di Homestay KMP Puah Gombak ini berlangsung selama 5 hari 4 malam. Masing-masing peserta membayar iuran sebesar RM 147 (sekitar Rp 450.000) untuk biaya akomodasi termasuk makan dan minum.
“Kali ini jumlah peserta cukup banyak. Ada 50 orang yang semuanya merupakan murid-murid di Sanggar Belajar Sungai Mulia (SBSM) Gombak,” terang Mimin.
Karena umur peserta sekitar 9-12 tahun, materi yang diajarkan tidak jauh dari apa yang didapatkan seorang anak tingkatan sekolah dasar (SD) di Indonesia. Di antaranya adalah fikih, tauhid, akhlak, termasuk bahaya narkoba dan kecintaan terhadap negara Indonesia.
Yang menarik dan membuat anak-anak suka adalah materi pelajaran tersebut tidak hanya disampaikan di kelas. Namun juga diterapkan dan disisipkan dalam berbagai permainan dan kegiatan edukatif seperti bola keranjang hingga cerdas cermat.
“Intinya, kita menginginkan agar adanya pesantren kilat ini menjadikan murid-murid SBSM mempunyai akhlakul karimah. Sebab, pandai saja tidak cukup, mereka masih harus mempunyai akhlak yang mulia,” tandas Mimin.
Program yang melibatkan 4 fasilitator ini mendapat respons yang cukup bagus. Bahkan ada beberapa orang tua murid yang minta waktunya diperpanjang.
“Anak saya sampai tidak mau kembali ke rumah. Mau belajar di pesantren kilat ini saja. [Program ini] sangat baik,” kata Yeti ibu dari Alif, salah seorang wali murid asal Lamongan, Jawa Timur. (Ful)