Search

Ranting Fatayat NU di Gapura Laksanakan Seminar Kefatayatan

Gapura, NU Online Sumenep

Pimpinan Ranting (PR) Fatayat NU Desa Gapura Timur Kecamatan Gapura mengadakan seminar kefatayatan dengan tema “Meningkatkan Spirit Berfatayat Menyambut Satu Abad Nahdlatul Ulama” bertempat di Aula Madrasah Al-Huda desa setempat, Senin (25/07/2022).

Acara tersebut diisi langsung oleh Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Sumenep Ny Hj Dina Kamilia, diikuti oleh seluruh anggota Pimpinan Anak Ranting (PAR) Fatayat NU Gapura Timur 1 dan 2.

Tujuan dari kegiatan tersebut adalah memperdalam dan memperluas pengetahuan tentang kefatayatan serta membangkitkan semangat berfatayat bagi seluruh anggota.

Hal itu disampaikan ketua Ranting Fatayat NU Gapura Timur, Ny Ulliva Ummi dalam sambutannya. Selain itu, ia juga menyampaikan harapannya terhadap terlaksananya acara seminar kefatayatan tersebut agar sahabat-sahabat Fatayat bisa lebih mengenal Fatayat lebih dalam lagi.

Baca Juga:  Garuda Indonesia Bawa 110,4 Ribu Jamaah Haji Tahun Ini

“Kita harus mengetahui gerakan yang tepat agar keberadaan Fatayat bisa dirasakan oleh seluruh rakyat, khususnya di Gapura Timur,” tambahnya.

Sedangkan wakil ketua 1 Pimpinan Anan Cabang (PAC) Fatayat NU Gapura, Nyi. Hamidah dalam sambutannya mengaku sangat mengapresiasi acara tersebut karena berbeda dengan acara-acara yang lain.

“Saya sangat mengapresiasi dengan adanya seminar kefatayatan kali ini, karena agak berbeda dengan acara-acara Fatayat yang lain, sebab seminar kali ini membahas khusus tentang kefatayatan,” tegasnya.

Adapun Ny. Dina Kamilia menyampaikan beberapa materi, di antaranya adalah tentang ruh manusia yang cenderung berkumpul dengan ruh-ruh lainnya yang sekoloni dan seminat serta sepemikiran karena ruh yang bertentangan cenderung tidak akan berdekatan sebagaimana hadits Rasul.

Baca Juga:  Kampanye Khilafah, Abdul Qadir Baraja Ditahan

“Hal ini bahkan ditafsiri bahwa ruh-ruh tersebut sudah berkoloni sejak di alam ruh sebelum masuk dalam tubuh manusia. Maka kita saat ini bersama-sama di Fatayat adalah ruh-ruh yang memang sudah sejak awal berkoloni dalam hal yang sama terkait Fatayat dan Nahdliyah. Kita telah di takdirkan berada di Fatayat sebagaimana ruh kita membawa kita pada koloni yang semestinya,” ungkapnya

Di akhir materi, wanita yang akrab disapa Ny. Dina ini mengharap agar takdir menjadi bagian Fatayat tersebut dijadikan takdir yang indah untuk ikut menyiarkan Islam ala ahlus sunnah wal jama’ah an nahdliyah.

“Barangkali ruh kita adalah ruh-ruh yang berada dalam barisan ulama-ulama Nahdliyah. Karena NU bukan organisasi asal-asalan, proses berdirinya cukup panjang, begitupun istikharahnya cukup lama sehingga ulama yang mendirikan tidak asal mendirikan saja,” pungkasnya.

Baca Juga:  Kiai Bahrul Widad Jelaskan Orang yang Berkategori Muhsin

Pewarta: Fithratul Qayyimah
Editor: A. Warits Rovi

 

Sumber: NU Online Sumenep

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA