Jumlah jamaah haji RI yang wafat di Tanah Suci sementara ini sebanyak 73 orang, hingga Senin (25/07/2022). Dari jumlah itu, 19 orang di antaranya ialah anggota jamaah haji asal Jawa Timur.
Ketua PPIH Arsyad Hidayat menjelaskan, dalam rentang waktu satu bulan, dari 4 Juni hingga 7 Juli 2022, sebanyak 27 jemaah haji meninggal dunia. Disusul pada masa Armuza pada 8 Juli 2022 sebanyak 16 orang jamaah haji RI juga wafat.
Selanjutnya, 30 haji meninggal dunia pada masa usai puncak haji pada tanggal 13 Juli hingga saat ini. “Jumlah jemaah haji meninggal sejak awal keberangkatan pada 4 Juni sampai dengan hari ke-52 operasional haji, terdapat sebanyak 73 orang,” ungkap Arsyad dikutip dari Viva.co.id, Selasa kemarin.
Arsyad juga menjelaskan, 71 haji itu merupakan jamaah reguler, sedangkan dua di antaranya adalah jamaah haji khusus. Fase pemulangan jemaah haji yang berangkat pada gelombang pertama sudah dimulai sejak 15 Juli 2022. Sebanyak 68 kelompok terbang atau kloter telah kembali ke Tanah Air.
“Secara bertahap, sejak 15 Juli sampai hari ini, 27.280 jemaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang pertama sudah pulang ke Tanah Air,” jelas Arsyad.
Secara keseluruhan, Arsyad menjelaskan jamaah haji yang berangkat pada gelombang pertama berdasarkan data kedatangan pada Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenag sebanyak 45.096 orang. Seluruh jamaah itu masuk ke dalam 114 kloter.
“Artinya, sudah ada 60 persen jamaah haji gelombang pertama yang dipulangkan melalui Bandara Jeddah. Proses pemulangan ini akan berlangsung hingga 30 Juli 2022,” tandasnya.
Di bagian lain, Sekretaris PPIH Debarkasi Surabaya Abdul Haris menjelaskan, haji asal Jatim yang baru meninggal ialah jamaah Kloter 23 dari Kabupaten Pamekasan, Madura. Almarhumah ialah Supatma Suhar Nuruddin yang meninggal di KKHI pada Ahad (24/07/2022) malam karena cardiovascular diseases. Perempuan 58 tahun ini kemudian di makamkan di Uhud.
“Dengan meninggalnya jemaah dari kloter 23 tersebut, tercatat 19 orang sudah meninggal dari Embarkasi Surabaya, dan 14 orang di antaranya meninggal karena cardiocascular diseases ,” kata Haris.
Dia menerangkan, dari 19 orang tersebut, tercatat tujuh orang meninggal dunia pra arzmuna, 5 orang masa armuzna, serta 7 orang yang meninggal pasca armuzna. Haris kemudian menjelaskan, ada asuransi PT Asuransi Takaful Keluarga yang memberi nilai manfaat asuransi. “Nanti akan diterima oleh ahli waris jemaah,” tuturnya.
NF