Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengundang Timor Leste menghadiri Muktamar Internasional dan Religion of Twenty (R20) yang bakal diselenggarakan Nahdlatul Ulama (NU) di Bali, pada 2-3 November 2022 mendatang.
“Kami minta Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta mengirim perwakilan tokoh agama dari Timor Leste dan ada Uskup Timor Leste yang sebentar lagi akan diangkat menjadi Kardinal oleh Paus. Insyaallah beliau yang akan dikirim untuk menghadiri R20 di bulan November, nanti,” kata Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf usai menerima lawatan Jose Ramos-Horta di Gedung PBNU, Rabu (20/7/22).
Undangan itu juga, menurutnya, menjadi salah satu jalan membangun kerja sama antara NU da Timor Leste di bidang keagamaan dan kemanusiaan. Presiden Timor Leste telah menyiapkan lembaga khusus dan mengundang PBNU untuk datang ke negaranya.
“Beliau menyambut baik ada satu lembaga khusus yang sudah beliau siapkan untuk kerja sama dalam kegiatan-kegiatan, agenda-agenda keagamaan dan kemanusiaan di Timor Leste dan secara khusus mengundang kami untuk datang ke Timor Leste,” tutur kiai yang akrab disapa Gus Yahya itu.
Gus Yahya juga menyambut baik undangan dari Presiden Timor Leste, untuk mendiskusikan secara mendalam agenda-agenda kerja sama yang akan dilakukan. “Kami insyaallah memenuhi undangan tersebut. Menemui beliau di sana untuk diskusi lebih mendalam,” ucap kiai kelahiran Rembang, 15 Februari 1966 itu.
Belum diketahui secara pasti kapan waktu undangan itu. Sebab, dijelaskannya, yang menentukan jadwal adalah Presiden Timor Leste. “Belum tahu kapan. Beliau yang menentukan sendiri jadwalnya,” jelas Gus Yahya.
Presiden Ramos-Horta beserta rombongan tiba di Gedung PBNU sekitar pukul 09.00 WIB dengan mengenakan jas dan masker bercorak batik. Ramos-Horta disambut langsung oleh Gus Yahya dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU H Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Ketua PBNU H Amin Said, Hj Alissa Qotrunnada Wahid, Habib Hilal Al-Aidid, dan Ketua Badan Khusus Pengembangan Jaringan Internasional Jodi Mahardi.
Sumber: NUOnline