Masalah infertilitas atau kesuburan perempuan adalah kondisi umum di mana kemampuan untuk hamil dan melahirkan bayi terganggu atau terbatas dalam beberapa hal. Ini jelas dipengaruhi oleh usia, dan faktor medis lainnya seperti kelainan juga dapat menjadi penyebab. Berbicara tentang usia, kesuburan perempuan biasanya mulai menurun sejak usia 30 tahun ke atas.
Namun, selain faktor usia yang tidak dapat dikendalikan, terdapat faktor gaya hidup tertentu yang dapat dipantau untuk memastikan Anda tidak berisiko mengalami infertilitas.
- Berat badan
Berat badan seorang perempuan dapat mempengaruhi peluangnya untuk hamil. Anda harus memiliki berat badan yang ideal, sesuai dengan usia dan tinggi badan Anda. Menjadi kurus atau kelebihan berat badan keduanya dapat mempengaruhi kesuburan Anda secara negatif.
Kelebihan berat badan (indeks massa tubuh 30 atau lebih) juga terkait dengan kemungkinan keguguran dan komplikasi yang lebih tinggi selama kehamilan dan persalinan. Menjadi kurus telah dikaitkan dengan disfungsi ovarium dan infertilitas. Risiko meningkat pada perempuan dengan BMI di bawah 17. - Terlalu banyak atau kurang olahraga
Aktivitas fisik memiliki efek perlindungan pada kesuburan bila dibarengi dengan penurunan berat badan. Namun, olahraga berlebihan juga dapat menyebabkan masalah kesuburan bagi perempuan. Kehilangan terlalu banyak lemak tubuh dari olahraga yang berlebihan dapat mempengaruhi ovulasi dan menstruasi. Terlalu banyak aktivitas fisik yang kuat mengurangi produksi hormon progesteron. - Merokok atau menggunakan narkoba
Merokok dan mengonsumsi obat-obatan rekreasional diketahui berdampak negatif terhadap peluang wanita untuk hamil. Merokok secara teratur menurunkan fungsi ovarium dan mengurangi cadangan ovarium dengan menghabiskan sel telur Anda sebelum waktunya. Obat-obatan rekreasional bahkan dapat menyebabkan lahir mati. Hal yang sama berlaku untuk kesuburan pria, karena merokok dan mengonsumsi obat-obatan dapat menurunkan kualitas sperma. - Konsumsi alkohol berlebihan
Wanita yang minum alkohol dalam jumlah besar memiliki peluang lebih tinggi mengalami infertilitas daripada mereka yang minum dalam jumlah yang lebih sedikit. Minum berlebihan dapat menyebabkan gangguan ovulasi. Jika Anda mencoba untuk hamil, hindari minum alkohol sama sekali. - Stres dan kesehatan mental
Stres juga dapat mempengaruhi kesuburan perempuan. Penelitian menemukan bahwa wanita yang memiliki pekerjaan dan bekerja lebih dari 32 jam seminggu mengalami waktu lebih lama untuk hamil, dibandingkan dengan wanita yang bekerja kurang dari (16 hingga 32) jam seminggu. Penelitian lain menemukan bahwa gangguan kecemasan atau depresi mempengaruhi 30 persen perempuan yang menghadiri klinik infertilitas, tetapi juga dapat terjadi sebagian karena diagnosis dan perawatan infertilitas.