Empower Working Group tengah menyusun skema finansial untuk perempuan di UMKM guna mendorong mereka menjadi pelaku ekonomi.
Penyusunan skema tersebut terinspirasi dari beberapa tantangan serupa yang dihadapi anggota G20. Hal tersebut disampaikan oleh Chair of G20 Empower Indonesia 2022 Yessie Yosetya dalam konferensi pers 2nd Sherpa Meeting G20 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) Senin (11/7/2022).
“Sekarang ini belum dirumuskan secara konkrit rumusannya apa. Tapi paling tidak dari keempat tantangan ini, yang kita susun, apa yang harus dilakukan supaya mereka bisa menjadi pelaku ekonomi,” katanya seperti dilansir dari bisnis.com.
Dia menuturkan akses finansial bagi perempuan di UMKM menjadi salah satu poin yang diangkat Empower Working Group dalam G20. Hal tersebut dilakukan agar perempuan dapat meningkatkan bisnisnya. Berdasarkan temuan Empower Working Group, sebagian besar anggota G20 menghadapi tantangan yang sama ketika membahas mengenai perempuan di UMKM.
“Jadi ada empat yang terkait dengan UMKM. Pertama, terkait dengan knowledge [pengetahuan] bisnis sendiri,” ujarnya.
Yessie menuturkan, tak semua perempuan pelaku bisnis paham betul bagaimana menjalankan bisnis sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut terkait hal tersebut. Kedua, terkait pemanfaatan teknologi untuk perempuan pelaku bisnis.
Dia mengungkapkan, meskipun adopsi teknologi terutama Whatsapp, Instagram dan sosial media lainnya tinggi di kalangan perempuan, namun mereka tak mampu memanfaatkannya sebagai alat produktif. Ketiga, terakit ketersediaan infrastruktur.
Menurutnya, ketika perempuan UMKM ingin menjadi pelaku ekonomi, diperlukan infrastruktur yang memadai untuk menjalankan usahanya. Dan yang terakhir, akses terhadap finansial.
Dia berharap, skema finansial yang nanti akan dirumuskan tersebut dapat membantu perempuan di UMKM agar mereka dapat meningkatkan bisnisnya serta menjadi poros ekonomi di negaranya.
“Perempuan adalah poros ekonomi, apalagi setelah pandemi Covid-19,” pungkasnya.