Search

Prof Muhammad Nuh – Ingatkan Sakit Sariawan

Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini mengingatkan pada momentum Idul Adha 1443 H untuk senantiasa bersyukur atas berbagai nikmat dari Allah SWT yang tak bisa kita hitung satu persatu.

Menurut Prof Nuh, bersyukur itu bukan hanya atas pemberian nikmat yang diterima dari Allah SWT. Namun, terhadap dihilangkannya bencana dan dihindarkannya kita dari berbagai macam bahaya juga harus senantiasa disyukuri.

“Hal ini karena kita sendiri tidak tahu musibah apa yang akan terjadi pada kita di kemudian waktu. Dan Allah SWT telah menghindarkan musibah itu menimpa kita,” katanya dalam khutbah Idul Adha yang disampaikannya di Masjid Istiqlal, Ahad (10/07/2022).

“Bersyukur itu karena kita bisa bersyukur. Sebab, tidak semua orang bisa bersyukur,” sambungnya seraya mengutip ayat Al-Quran Surat Saba’ ayat 13 yang mengingatkan seluruh umat manusia untuk senantiasa bersyukur atas nikmat.

Baca Juga:  KH Ma'ruf Amin Pejabat Hedonis Harus Diingatkan

Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) ini pun menyebut satu ciri atau tanda nikmat Allah yakni bersifat terus-menerus. Hanya sesekali saja nikmat itu berhenti atau putus. Tujuan dihentikannya nikmat itu adalah untuk mengingatkan kita bahwa selama ini sudah banyak nikmat yang diterima.

“Sebagai contoh, berapa lama kita menderita sakit sariawan. Bisa jadi hanya dua hari. Tetapi dengan dua hari itu rasanya hidup ini menjadi sangat terganggu. Dan berapa lama kita terbebas dari sariawan,” ungkapnya. “Sehingga kalau dibandingkan tidak ada apa-apanya. Dalam teori limit, itulah namanya infinite, menjadi tak berhingga,” imbuhnya.

Oleh karenanya, tidak ada alasan untuk tidak bersyukur. Nikmat itu akan terasa nikmat dan terasa ketika tiada, manakala ia sudah pergi. Hal ini sudah diingatkan oleh Ibnu Athaillah Asakandari dalam kitab Al-Hikam bahwa orang tidak akan mengetahui nilai nikmat yang didapatkannya sehingga lepas dari dirinya.

Baca Juga:  PBNU Sosialisasi Harlah 1 Abad NU di Pekalongan

Oleh karenanya, ia mengajak untuk terus belajar bersyukur dan berterima kasih kepada siapapun yang pernah berbuat baik dan juga kepada bangsa dan negara. Selain mengajak untuk senantiasa menjadi hamba yang pandai bersyukur.

(Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA