Search

KH Mustofa Bisri – Usulkan Pesantren IT

Kiai yang lebih akrab disapa Gus Mus ini mendorong kiai, pengelola pesantren di Indonesia mengembangkan cabang ilmu yang dipelajari di pesantrennya. Tidak sekadar ilmu agama, tapi di zaman sekarang perlu memikirkan juga untuk para santrinya mempelajari ilmu information technology (IT) atau teknologi informasi.

Bahkan menurutnya jenis ilmu pengetahuan ini bisa dibuat khusus dan dibuatkan lembaga (pesantren) tersendiri. Lembaga tersebut akan mempelajari ilmu teknologi informasi terbaru sehingga bisa menghiasi dunia media sosial. Sebab santri yang mondok sekarang merupakan generasi teknologi.

“Mudah-mudah nanti berkembang pesantren khusus IT, ini penting, jangan diketawakan. Sekarang medsos sangat luar biasa pengaruhnya,” katanya saat hadir di Pesantren Al-Aqobah Jombang, Jawa Timur, Senin (04/07/2022).

Baca Juga:  Sri Rossa Roslaina Handiyani Prihatin Pelecehan Kontes Kecantikan

Menurut Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini, anak-anak muda sekarang jika tidak didik dengan baik dan tidak mengenal media sosial, maka bahaya. Orang jahat sekarang banyak yang ahli IT. Mereka setiap hari gentayangan di media sosial menyebarkan kesesatan.

“Makanya kadang-kadang anak kita yang tidak tahu, lalu lihat media sosial, dianggap itulah kebenaran sesungguhnya,” imbuh Gus Mus.

Dikatakan, di media sosial banyak berita bohong, fitnah, dan caci maki, tapi dikemas sedemikian rupa agar dramatis dan terlihat benar. Jika kiai dan santri tidak paham media sosial, maka bahaya. Tidak ada keseimbangan. Oleh karenanya, santri perlu dididik dalam bermedia sosial yang baik dan menggunakan media sosial secara bijak serta bermanfaat.

Baca Juga:  KH Mustofa Bisri - Jelaskan Kelebihan Perempuan

Salah satu contoh pesantren IT di Indonesia yaitu Pesantren Programer Qoryatus Salam di Kompleks Peace Village atau Asrama Pesantren Qoryatus Salam, Sleman, Yogyakarta yang didirikan putri Gus Dur, Yenny Wahid.

“Handpone sudah jadi dunia, dunia dalam genggam, setiap hari bersama handpone dari bangun tidur hingga tidur lagi. Perlu diajarkan cara bermedsos secara baik,” tegasnya.

Gus Mus merasa penting dunia pesantren terjun di dunia teknologi informasi karena saat ini yang menguasai media sosial tidak jelas pendidikan dan sanadnya. Terkadang kontennya berisi caci maki, fitnah dan memecah belah umat.

(Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA