Search

Kurangi Emisi, DAMRI Operasionalkan Bus Listrik

DAMRI terus menunjukkan komitmennya dalam mengurangi emisi global untuk transportasi di Indonesia. Dalam waktu dekat akan mengoperasikan bus listrik sebagai armada publik.

Plt. Corporate Secretary DAMRI Siti Inda Suri mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan DAMRI untuk mengurangi emisi. Seperti konversi bus listrik sampai uji coba operasional bus listrik di Terminal 3 Gate 5 Bandara Soekarno-Hatta November 2021. Untuk pengoperasian bus listrik, DAMRI berkolaborasi dengan PT INKA dengan merek E-Inobus dan PT Energi Makmur Buana dengan merek Edison Motors.

“Dalam hal ini, DAMRI akan mengerahkan 53 unit bus merek E-Inobus untuk operasional angkutan perkotaan di wilayah Bandung dan Surabaya. Sedangkan 1 unit bus merek Edison Motors yang akan dioperasikan untuk angkutan bandara,” ujarnya dalam siaran resmi, Senin (04/07/2022).

Baca Juga:  Resep Rawon Asli Jawa Timur

DAMRI sedang menyiapkan finalisasi kontrak dan juga dokumen kendaraan untuk operasional angkutan bandara. Jadi baru akan beroperasi setelah proses tadi selesai.
Selain itu, pada acara G20 pada Oktober mendatang, DAMRI berencana mengoperasikan 30 unit bus listrik. Setelah itu, bus tersebut akan digunakan sebagai armada perkotaan dengan skema Buy The Service (BTS) di Bandung dan Surabaya.

“Program bus listrik untuk angkutan perkotaan DAMRI juga berkolaborasi dengan Kementerian Perhubungan,” ucapnya.

DAMRI berkomitmen untuk terus berinovasi dalam perkembangan transportasi darat menuju pemanfaatan energi yang lebih ramah lingkungan, resiliensi, inovatif, modern dan berbasis teknologi mutakhir untuk mendukung konektivitas transportasi darat.

“Selain menjadi transportasi yang ramah lingkungan, harapannya bus listrik yang akan dioperasikan DAMRI juga bisa menjadi daya tarik bagi para pelanggan kami.” tegas Siti Inda Suri.

Baca Juga:  Pesan ke Kepala OPD dari Khofifah selama Melaksanakan Ibadah Haji

DAMRI catatkan 618.711 penumpang sudah dilayani pada seluruh segmen usaha layanan per minggu ketiga Juni 2022. Dari 600.000-an penumpang, layanan angkutan bandara menjadi posisi teratas. Kedua ada segmen angkutan antar kota dengan jumlah penumpang sebanyak 151.292 orang. Pada posisi ketiga, ada layanan angkutan perkotaan atau aglomerasi sebanyak 146,828 orang. Angkutan perintis menduduki posisi keempat dengan total jumlah penumpang sebanyak 76.980 orang.

(Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA