Search

Bentuk Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus

Mungkin kita sering melihat disekitar kita anak – anak yang memiliki kebutuhan khusus ( ABK ) atau sering disebutanak istimewa. Kadang kita semua suka berfikir kalau kita melihat anak berkebutuhan khusus tentang bagaimana pendidikan yang harus diberikan kepada mereka. Atau mungkin kita langsung berfikir SLB lah tempat yang cocok bagi pendidikan mereka. Padahal disini peran orang tua dan lingkungan sekitar sangat penting bagi perkembangan dan masa depan mereka. Tulisan ini akan membahas bagaimana bentuk pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus ini baik bagi orang tua , lingkungan sekitar maupun sekolah.

Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki keterbatasan khusus baik mental , emosi , perilaku, intelektual bahkan fisik. Oelh sebab itu mereka membutuhkan bantuan untuk dapat melakukan sesuatu hal karena keterbatasan tersebut. Jenis – jenis anak berkebutuhan khususpun macam – macam seperti tuna grahita ( mental retardion ) atau anak dengan hambatan perkembangan , kesulitan belajar ( learning disilabities ) , autisme , hyperaktif ( attention deficit disorder with hyperactive ) dan masih banyak jenisnya. Terkadang banyak orang tua yang merasa malu memiliki anak berkebutuhan khusus sehingga menyembunyikannya dari khalayak ramai . padahal tindakan tersebut sungguh tidak baik dan akan memiliki pengaruh negatif terhadap perkembangan dan masa depan anak.

Anak berkebutuhan khusus memiliki ciri – ciri yang berbeda degan anak biasa baik fisik , sosial , emosi , mental maupun masalah intelektual. Anak berkebutuhan khusus memiliki ciri –ciri antara lain :

  1. Kontak mata yang tidak fokus , biasanya anak yang memiliki kebutuhan khusus merasa tidak nyaman saat ada orang lain yang memandang dirinya sehingga anak tersebut cepat –cepat memalingkan Selain itu biasanya anak yang memiliki kebutuhan khusus ini memiliki wajah yang datar tanpa ekspresi dan cuek terhadap sekitarnya.
  2. Emosional , anak yang memiliki kebutuhan khusus biasanya lebih cepat marah, depresi , merasa kesepian dan masih banyak lagi
  3. Suka menyendiri , biasanya anak yang memiliki kebutuhan khusus tidak suka bersosialisasi dengan lingkungan sekitar
  4. Komunikasi yang sulit , ciri yang satu ini dapat terjadi karena kelainan fisisk pada anaka tersebut sehingga sulit untuk mengungkapkan apa yang ingin dia ucapkan
Baca Juga:  Membiasakan Anak Rajin Membaca

Lantas apa yang harus dilakukan ? bagaimana bentuk pendidikan yang harus diberikan untuk anak – anak seperti ini. Mendidik anak yang memiliki kebutuhan khusus harus dimulai sejak dini dari lingkungan terdekat yaitu keluarga. Peran orang tua dan saudara baik kakak atau adik sangat menentukan bagi sang anak. Yaitu untuk mendorong tumbuh kembang anak sehingga anak bisa lebih mandiri walaupun dari sedikit demi sedikit. Lalu apa saja pendidikan yang dapat diberikan oleh orang tua terhadap anak yang memiliki kebutuhan khusus. Berikut ini adalah beberapa contoh pendidikan yang dapat diberikan oleh orang tua sebagai berikut :

  1. Melatih anak untuk belajar mandiri seperti mengambil piring dan sendok sendiri , makan sendiri maupun merapikan sendalnya sendiri . hal ini bertujuan untuk melatih anak supaya tidak selalu bergantung kepada orang lain. Dan tentunya dalam melatih harus bertahap sedikit demi sedikit karena sang anak tidak mungkin bisa langsung mengerjakan semua itu sendiri serta harus selalu diberi pengarahan.
  1. Melatih anak untuk disiplin, seperti berdoa sebelum makan , gosok gigi sebelum tidur , ataupun merapikan selimut setelah bangun
  2. Memberi support kepada anak , karena support atau semangat akan melahirkan energi positif dalam diri anak dan menambah rasa percaya diri pada
  3. Tidak perlu menyembunyikan anak dan biarkan anak bersosialisasi meskipun harus selalu di bantu dan dipantau.
Baca Juga:  Ibrahim Inspiring dan Moderasi Beragama Sholehuddin

Selain peran orang tua , peran orang lingkungan juga sangat berpengaruh bagi perkembangan sang anak. Anak yang memiliki kebutuhan khusus biasanya sering dijadikan bahan ejekan bagi lingkungan. Hal tersebut tentu sangat tidak baik bagi perkembangan mental anak karena anak dapat menjadi down atau stress. Beberapa peranan lingkungan sekitar yang dapat dilakukan untuk mendorong perkembangan anak berkebutuhan khusus adalah sebagai berikut :

  1. Menerima keadaan anak tersebut apa adanya
  2. Tidak menjadikan anak berkebutuhan khusus sebagai bahan bullying atau ejekan
  3. Berkomunikasi yang baik dengan anak tersebut meskipun tahu bahwa anak tersebut sulit untuk berkomunikasi
  4. Tidak marah – marah jika anak tersebut melakukan sesuatu hal yang tidak disengaja , serta nasehatilah dengan kata – kata yang lembut
  5. Memberikan rasa nyaman pada anak tersebut dan masih banyak lagi

Yang terakhir adalah peran dari lingkungan sekolah. Dalam memberikan pendidikan tentu tidak sama seperti anak pada umumnya karena anak berkebutuhan khusus tingkat intelektualitasnya tentu tidak sama dengan anak normal pada umumnya. Selain itu jangan sekali – sekali memaksakan kepada anak untuk mengikuti sesuatu yang berada diluar kemampuannya apalagi sampai menghukumnya hanya karena misalnya seorang anak tidak bisa mengikuti pelajaran tertentu. Karena hal tersebut dapat mengakibatkan turunnya mental sang anak dimana akan lebih sulit lagi nanti saat kita akan membangunnya kembali. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh sekolah dalam memberikan pendidikan kepada anak berkebutuhan khusus sebagai berikut :

  1. Memberikan pendidikan yang sekiranya anak mudah untuk memahaminya.
  2. Lebih menekankan kepada pendidikan keterampilan karena anak yang memiliki kebutuhan khusus biasanya memiliki bakat yang terpendam dalam diri anak tersebut, sehingga tugas guru adalah mencari bakat apa yang ada dalam diri anak lalu mengoptimalkannya seperti memasak , menjahit , menari dan lain sebagainya.
  3. Tidak memaksakan sesuatu yang tidak mungkin bisa dilakukan oleh anak karena dapat menjatuhkan mental sang anak. Ibarat kita memerintahan itik untuk ikut lomba lari dengan kuda, sang itik tidak hanya akan kalah tapi lebih parah lagi selaput kaki sang itik dapat robek sehingga tidak dapat berenang lagi.
  4. Menjelaskan kepada teman – teman untuk tidak membulinya.
  5. Memberikan hak yang sama dalam pendidikan kepada semua anak.
Baca Juga:  Meniscayakan Horizon Rozin

Itulah beberapa bentuk pendidikan yang mungkin harus dilakukan baik oleh orang tua, lingkungan sekitar ataupun sekolah. Hal ini tentu dengan tujuan supaya dapat memberikan tambahan mental dan semangat serta keterampilan dan kemandirian kepada anak berkebutuhan khusus untuk bekal masa depan. Oke selamat mencoba dan semoga berhasil. Amin .

 

Oleh : Muhammad Rizal NA

( Pengajar di sekolah inklusif SD UNIVERSAL TEMANGGUNG )

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA