Pondok Pesantren (Ponpes) Al Muhajirin 6 tidak membuka pendaftaran santri baru untuk tahun ajaran 2022-2023. Semenjak diresmikan pada 2021 lalu, Al Muhajirin 6, telah memiliki 140 santri kalong (tidak mukim) yang belajar mengaji pada sore, malam dan pagi hari, sedangkan lembaga pendidikan yang telah berjalan yaitu Taman Kanak-Kanak (TK).
Pimpinan Pondok Pesantren Al Muhajirin KH Abun Bunyamin menyebut banyak masyarakat yang bertanya tentang kapan dibukanya pendaftaran santri baru (mukim) di Al Muhajirin 6 tersebut.
“Banyak yang bertanya dari masyarakat, kawan dan teman dekat, kapan kampus 6 menerima santri baru. Maka saya jawab, tahun ini belum bisa dimulai, insya allah tahun ajaran 2023-2024 akan dimulai penerimaan santri baru kampus 6, khusus untuk program tahfidz dan kitab kuning,” jelas kiai Abun yang juga merupakan Rais Syuriah PWNU Jawa Barat.
Penerimaan santri baru nanti, sambungnya, hanya dibuka untuk pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sedangkan untuk program pendidikan lainnya akan dibuka nanti dalam waktu yang belum ditentukan.
“Al Muhajirin 6 ini merupakan wakaf bangunan dan tanah seluas 3.500 meter persegi dari salah satu masyarakat,” jelas kiai Abun.
Menurut kiai Abun, dalam menjalankan program pendidikan pesantren, terdapat ketentuan luas tanah yang minimalnya telah memiliki luas 1 Hektar. Sejak diresmikan, Al Muhajirin 6 telah membeli beberapa bidang tanah kepada masyarakat sekitar, sehingga kini memiliki luas mencapai 1,3 Hektar.
“Selain itu, sudah dipersiapkan 1 blok perumahan yang terdapat 17 unit rumah dengan luas sekitar 1000 meter persegi. Membeli dari pengembang perumahan yang berada tepat di depan lingkungan pondok. Rumah tersebut akan diperuntukan bagi santri baru, ustadz dan ustadzah, sehingga tahun depan itu benar-benar sudah siap. Sambil berjalan juga membangun sarana kelas dan gedung.Mohon doanya kepada semua,” pungkas kiai Abun.
Sebagai informasi, Ponpes Al Muhajirin 6 terletak di Kampung Sukaseuri, Desa Sarimulya, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Karawang. Ponpes tersebut merupakan cabang ke-6 dari Pesantren Al Muhajirin Pusat yang berlokasi di Jalan Veteran, Purwakarta.
Prestasi
Menjadi Wakil Menteri tentu menjadi impian semua orang. Termasuk mimpi santri untuk menjadi Wakil Menteri Agama.
Ghufron Ihsan (18) serang seorang santri Pondok Pesantren Al Muhajirin Kabupaten Purwakarta terpilih menjadi Wakil Menteri Agama.
Ia menjadi satu-satunya santri asal Jawa Barat yang dipilih oleh Kementerian Agama.
“Ini menjadi pembelajaran untuk memotivasi diri saya pribadi dan lainnya untuk belajar, belajar dan belajar,” kata Ghufron saat dihubungi Pikiran Rakyat sebagaimana dikutip priangantimurnews.com.
Selain Ghufron dari Al Muhajirin Purwakarta, ada dua santri lainnya yang terpilih pada ajang Santri Sehari Menjadi Menteri.
Yakni, Afi Ahmad Ridlo dari Pesantren Nurul Jadid Probolinggo dan Nur Winda dari DDI As Salman Allakuang Sidrap.
Ghufron mengakui prestasinya itu adalah buah pembelajaran di pesantrennya selama ini.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada guru-guru saya dan orang tua yang telah membimbing, mendukung, dan tentunya mendoakan. Khususnya, bapak KH Abun bunyamin dan ketua yayasan,” ujarnya.