Search

PP Miftahul Midad Lumajang, Bantu Biaya Santri Terdampak Erupsi Semeru

Pondok Pesantren Miftahul Midad Sumberejo Sukodono Kabupaten Lumajang memiliki banyak santri yang berasal dari Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo. Saat terjadi letusan Semeru, sebagian keluarga para santri ini banyak yang menjadi korban, hingga rusak berat.

Terkait hal ini, pihak Pondok Pesantren Miftahul Midad mengambil langkah cepat dengan melakukan kontak terhadap keluarga santri untuk mengatasi kebutuhan para santri selama berada di Pondok Pesantren Miftahul Midad.

“Biasanya santri disini dikunjungi orang tuanya antara satu minggu sampai dua minggu sekali dan diberikan uang untuk keperluan sehari-hari selama berada di pondok. Karena orang tuanya juga ada yang terdampak Semeru, maka kami dari pihak pondok dan ikatan alumi santri menanggung seluruh biaya hidup sampai situasinya kembali normal,” kata Nurul Hasanah, Ketua Muslimat Ikatan Alumni Miftahul Midad (IKAMMI).

Baca Juga:  Pesantren Nurul Jadid Paiton Gandeng BUMN dalam Pra Haul ke 75

Nurul Hasanah mengatakan, sebenarnya ada keluarga santri yang ingin membawa pulang santri di Pondok Pesantren ini, namun atas gagasan dari pengurus Pondok Pesantren dan IKAMI, akhirnya diputuskan untuk menanggung biaya hidup untuk para santri yang keluarganya terdampak.

“Santri itu biasanya makannya di kantin yang ada di dalam pondok. Kami dari pihak Pondok dan IKAMMI memberikan uang kepada pengelola kantin agar anak-anak dari keluarga terdampak bencana Semeru ini bisa makan di kantin dan biaya ditanggung IKAMMI,” jelas Nurul Hasanah kemudian.

Nurul Hasanah juga mengatakan, kalaupun santri dibawa pulang karena keluarganya terdampak, kemungkinan santri akan tinggal di pengungsian. Jika alasannya karena belum bisa mengirim uang untuk para santri, maka pihak pondok siap membantu biaya hidup para santri tersebut yang dananya berasal dari donasi yang digalang IKAMMI dan dari pihak pesantren.

Baca Juga:  Pensi Pesantren Terpadu Al Mujaddid jadi ajang unjuk bakat seni santri

“Untuk satu bulan kedepan aman, kita siapkan dananya termasuk uang jajannya. Bahkan kalau sampai dua bulan keluarga para santri ini belum bisa mengirim kepada anak-anaknya, semuanya akan tetap kita tanggung,” jelas Nurul Hasanah.
Para santri terdampak ini sebagian berasal dari desa Sumberwuluh, bahkan lebih dari 10 santri berasal dari dusun Curah Kobokan yang merupakan kawasan bencana terparah karena letusan Semeru, Sabtu (4/12) lalu.

“Terus kita data jumlahnya, mungkin akan bertambah, karena menunggu kontak dari keluarga dan informasi dari santri. Ada yang rumahnya rusak total tertimbun abu vulkanik. Makanya kita berikan perhatian khusus, agar para santri ini tetap bisa tinggal dan belajar dengan tenang di pondok,” jelas Nurul Hasanah kemudian.

Baca Juga:  Jelang Liburan Pesantren, Gus Salam Ingatkan Santri soal Akhlakul Karimah

Selain membantu para santri, IKAMMI rencananya juga akan mengirim bantuan kepada keluarga santri yang terdampak letusan Semeru di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA