Tak hanya dikenal karena kuliner Soto, Nasi Boranan, atau Wingko saja, potensi sumber daya alam di Lamongan juga begitu melimpah. Selain laut, Lamongan juga memiliki sejumlah wisata lain yang bisa memanjakan para pengunjungnya.
Hal itu seperti yang ada di Desa Sugihan, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, seorang perempuan bernama Menik berhasil menyulap kebun miliknya menjadi wisata petik buah rambutan.
Hanya membayar uang masuk sebesar Rp 10 ribu saja, pengunjung bisa memetik dan menyantap buah rambutan sepuasnya di kebun milik Menik seluas kurang lebih 1 hektar tersebut.
Konsep wisata petik rambutan ini dengan memanfaatkan kearifan lokal. Mulanya, Menik mengaku, jika dirinya kesulitan untuk memasarkan buah rambutan hasil kebunnya, sehingga ia memutuskan untuk membuka agrowisata petik rambutan tersebut.
“Awal mula membuka wisata petik buah ini karena saya merasa kesulitan saat harus membawa buah ini ke pasar,” ujar Menik saat diwawancarai, Jumat (22/6/2022).
Menik mengungkapkan, jika pohon rambutan yang berada di kebunnya ini ia tanam sejak 10 tahun yang lalu. Namun saat rambutan-rambutan itu mulai berbuah, ia merasa kewalahan karena harus membawa hasil kebunnya tersebut ke pasar.
“Dari sini, saya kemudian terbesit keinginan untuk membuat kebun buah rambutan saya ini menjadi agrowisata petik buah rambutan, karena saat ini banyak agrowisata serupa di Lamongan tapi belum ada yang memetik buah rambutan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, mengenai jenis rambutan yang bisa dinikmati di kebun ini ada 2 macam, yakni rambutan Binjai dan Aceh. Meski begitu, Menik tak mematok harga tinggi untuk masuk ke kebun buahnya, hanya dengan Rp 10 ribu pengunjung bebas memetik semua jenis rambutan sepuasnya. “Hanya Rp 10 ribu saja, pengunjung bisa memetik dan memakan buah langsung dari pohonnya,” imbuhnya.
Selain bisa menikmati buah rambutan yang rimbun dan lebat, serta bisa di makan di lokasi. Pengunjung juga disuguhkan suasana alam yang asri dan sejuk. Tak cukup itu, pengunjung bisa membawa pulang oleh-oleh buah rambutan dengan harga yang lebih murah dari harga pasaran.
Kendati demikian, Menik menyebut, masih ada sejumlah kekurangan yang ada di kebun buahnya ini, di antaranya belum tersedianya toilet dan papan petunjuk arah di mana lokasi kebun rambutannya ini.
Menik berharap, ada bantuan dari pemerintah untuk menambah fasilitas yang ada di kebunnya itu. “Saya berharap agar pemerintah bisa memberi bantuan dalam hal fasilitas bagi pengunjung,” tandasnya.
Saat memasuki musim berbuah kali ini, kebun rambutan milik Menik tak pernah sepi dikunjungi, mulai dari orang dewasa, remaja, hingga anak-anak banyak yang berkunjung untuk bisa menikmati manis legit dan kenyalnya buah rambutan yang berlokasi di Desa Sugihan.
Salah seorang pengunjung kebun rambutan asal Lamongan, Azzi mengatakan, ia tertarik untuk datang ke kebun rambutan ini karena ingin merasakan secara langsung manis legitnya buah rambutan di pohon. “Saya tertarik datang karena ingin mencicipi bagaimana buah rambutan yang dipetik secara langsung dari pohonnya,” ucap Azzi.
Ditambahkan Azzi, kini ia tak perlu jauh-jauh pergi ke Malang atau Blitar untuk menikmati petik buah rambutan langsung dari pohonnya. Menurutnya, rasa buah rambutan yang ada di Desa Sugihan ini tak kalah manis, legit dan kenyal dari yang lain. “Enak buahnya, manis dan segar pol. Tak rugi deh datang ke kebun sini,” akunya.
Nah, bagi Anda yang ingin mencoba, silahkan berkunjung ke kampung wisata buah rambutan yang berada di Desa Sugihan, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan ini. Bisa menjadi tempat alternatif agrowisata yang asyik bersama keluarga maupun teman-teman.
Dy