Search

Penanganan PMK Harusnya seperti Covid-19

Presiden Joko Widodo meminta para menteri sungguh-sungguh dalam menanggulangi penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak. Dia ingin penanganan PMK dilakukan seperti penanggulangan pandemi virus Corona.

“Mengenai penyakit mulut dan kuku betul-betul harus ditangani dengan baik seperti menangani Covid kemarin,” kata Jokowi saat membuka Sidang Kabinet Paripurna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/06/2022).

Jokowi mengatakan, cara-cara yang digunakan dalam penanggulangan pandemi Covid-19 juga bisa diterapkan untuk menangani penyakit mulut dan kuku. Beberapa cara tersebut mulai dari pemberian vaksin bagi hewan ternak, hingga lockdown sejumlah daerah.

“Cara itu bisa dilakukan untuk penyakit mulut dan kuku. Sudah ada contohnya dan cara-caranya, saya kira silakan segera dilaksanakan di lapangan,” kata dia.

Baca Juga:  Helikopter TNI AD Jatuh di Kebun Teh Ciwidey, Kru Alami Luka-luka

Sebelumnya, Jokowi telah meminta vaksinasi penyakit mulut dan kuku untuk hewan ternak dilaksanakan dengan cepat selayaknya vaksinasi Covid-19. Pada Kamis (16/06/2022), pemerintah telah menerima 800.000 dosis vaksin PMK.

“Tadi malam Alhamdulillah vaksin 800.000 sudah datang. Ini yang segera juga cepat segera, kayak Covid lagi suntikkan cepat, cepat, cepat sehingga bisa melindungi sapi-sapi yang lain,” kata Jokowi di Bogor, Jumat (17/06/2022).

Jokowi mengatakan, pemerintah pun telah menerapkan lockdown di sejumlah kabupaten dan provinsi untuk mencegah penyebaran PMK. Namun demikian, penyebaran PMK sangat cepat layaknya Covid-19.

“Padahal sudah diblok oleh Kementan (Kementerian Pertanian) dan kepolisian, tapi nyatanya bergerak cepat dan sekarang sudah (tersebar di) 18 provinsi, 190 kabupaten/kota,” ujarnya.

Baca Juga:  Adakan Halal Bihalal, PWNU Luncurkan Lembaga Pemeriksaan Halal NU Pertama di Jatim

Dilansir dari laman siagapmk.id, hingga Senin (20/06/2022) sore ada 211.034 ekor hewan ternak yang mengalami penyakit mulut dan kuku. Jumlah itu tersebar di 206 kabupaten/kota di 19 provinsi. Dari total angka hewan yang sakit, 66.582 dinyatakan sembuh, dan 1.222 ekor mati.

Di kesempatan berbeda, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan, wabah penyakit mulut dan kaki yang saat ini menyerang ratusan ribu hewan ternak di Indonesia dimanfaatkan oleh spekulan untuk membanting harga sapi.

(Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA