Search

Ragam Masalah Dibahas di Bahtsul Masail Mujahadah Kubro PWNU Jatim

Poster kegiatan Mujahadah Kubro PWNU Jatim di Ponorogo. (Foto: Twitter PWNU Jatim)

Sejumlah kegiatan dilaksanakan di acara Mujahadah Kubro dan Doa 11 Kiai Jawa Timur yang digelar oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur di area Makam Ki Ageng Muhammad Besar, Tegalsari, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Ahad (19/06/2022) hari ini. Di antaranya bahtsul masail oleh pengurus syuriyah.

“Bahstul masail ini rutin digelar satu tahun dua kali. Dan saat ini kembali kita laksanakan setelah libur pandemi dua tahun yang bertepatan dengan Mujahadah Kubro di Ponorogo,” kata Ketua Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Jawa Timur KH Ahmad Asyhar, Sabtu (18/06/2022).

Kiai Asyhar menyebutkan bahwa ada sejumlah masalah yang dibahas dalam bahtsul masail yang dibagi dalam tiga komisi. Pertama, Komisi Waqi’iyah yang membahas delapan masalah. Kedua, Komisi Maudlu’iyah, membahas dua persoalan agama, tematik atau kasuistik. “Dan, ketiga, di Komisi Qanuniyah akan mendiskusikan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan perundang-undangan,” terangnya.

Baca Juga:  LP Ma’arif NU Jatim Launching Sekolah/Madrasah Digital

Selain itu, Kiai Asyhar mengungkapkan bahwa bahtsul masail itu akan dihadiri oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Jawa Timur dan beberapa undangan lainnya. “Yang berbeda dari bahtsul masail kali ini adalah kami mengundang Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) dan kampus-kampus Jawa Timur,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Mujahadah Kubro KH Abdussalam Shohib atau Gus Salam mengatakan bahwa Mujahadah Kubro adalah rangkaiaan pembuka dari acara 1 Abad NU yang dilaksanakan oleh PWNU Jawa Timur.

“Nantinya PWNU Jawa Timur akan mengadakan banyak kegiatan yang juga melibatkan banyak massa. Sehinggga kita perlu untuk berdoa supaya acara-acara selanjutnya hingga acara puncak dilancarkan oleh Allah. Karenanya kita buka dengan mujahadah kader NU,” katanya.

Baca Juga:  Semarak Kick Off Satu Abad NU di Tugu Pahlawan

Gus Salam mengungkapkan, kegiatan ini bertujuan sebagai upaya batiniah bagi kalangan Nahdliyin agar negara dan dunia bisa bangkit lagi setelah dua tahun pandemi. “Tentu setelah pandemi selesai, kondisi bangsa baik secara ekonomi atau yang lain masih banyak tantangan. Maka di samping ikhtiar batin, juga tidak kalah pentingnya usaha batiniah. Di momen ini kita juga mendoakan negara dan dunia untuk bisa bangkit lagi setelah dua tahun pandemi,” ungkapnya.

Wakil Ketua PWNU Jawa Timur itu menambahkan bahwa prosesi mujahadah kubro nantinya murni ritual tanpa ada pidato sama sekali. “Mujahadah kubro akan diisi dengan ijazah hizb nawawi, hizb autad, hisb nashr, kemudian dilanjutkan dengan mujahadah dan istighotsah kubro. Jadi kita upayakan untuk tetap taqarrub kepada Allah,” tambahnya.

Baca Juga:  Sowan PWNU Jatim, DPRD Jatim Siap Hadiri SCNC 2022

Kenapa lokasi acara dipilih di area Makam Ki Ageng Besari? Sebab, kata Gus Salam, Ki Ageng Besari berhubungan erat dengan NU.

“Seperti dari sudut pandang nasab yang masih tersambung dengan KH Hasyim As’ari. Yang kedua terkait sanad keilmuan, Tegalsari merupakan pesantren pertama di Jawa Timur. Ki Ageng Muhammad Besari juga dikenal dengan perjuanganya melawan Belanda, jadi nuansa perjuangan kita ambil dalam konteks kekinian. Oleh karena itu tema yang kita usung adalah ‘NU Membangun Sanad Jamiyyah, Menyambung Sanad Keilmuan dan Perjuangan’,” terangnya.

NF

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA