Search

Pemkab Lombok Timur Dukung Literasi Keuangan Bagi Pelaku UMKM

Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rumaksi Sj mendukung upaya peningkatan literasi keuangan terhadap pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) guna meningkatkan kapasitas pertumbuhan usaha.

“Literasi keuangan penting sebagai keterampilan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan secara individu, perlindungan konsumen, peningkatan inklusi keuangan serta pemberdayaan masyarakat,” kata Rumaksi dilansir dari Antara, Sabtu (11/6/2022).

Rumaksi mengatakan, perkembangan teknologi di sektor keuangan, seharusnya dibarengi dengan peningkatan keterampilan dan kemampuan dalam mengelola keuangan, supaya masyarakat tidak terjebak dan tertipu.

“Kita sering mendengar ada saja masyarakat yang tergiur pada investasi bodong, terutama ibu-ibu banyak yang tergiur dan berutang, mereka diiming-imingi keuntungan yang berlipat ganda yang akhirnya tertipu secara nyata,” ucap Rumaksi.

Baca Juga:  Modal Nekat, Windo Yugo Vio Sukses Kembangkan Bisnis Kuliner “Hot chicken pop”

Karena itu, ia menilai, pentingnya literasi keuangan bagi para pelaku UMKM, termasuk di Lombok Timur. Nantinya, dengan literasi keuangan yang cakap, pelaku UMKM bisa terus mengembangkan produk dan usahanya.

“Saya berharap UMKM supaya mengembangkan keterampilan dengan sungguh-sungguh untuk mengembangkan kesejahteraan keluarganya. Paling tidak untuk ekonomi yang lebih baik, entah secara pribadi maupun berkelompok,” tambah dia.

Di sisi lain, Rumaksi menyebut, indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 38,03 persen dan indeks keuangan sebesar 76,19 persen, terlebih jika melihat angka literasi keuangan syariah yang hanya berada di angka 8,93 persen atau hanya 9 dari 100 orang dewasa yang mengenal produk keuangan syariah dengan baik.

Baca Juga:  Tarif Bea Lelang Produk UMKM 0 Persen, Kemenkeu: Biar Transformasi ke Teknologi Digital

Rumaksi menilai, kondisi itu belum dipahami oleh masyarakat umum, baik dari karakteristik produk maupun layanan jasa keuangan yang ditawarkan oleh lembaga jasa keuangan formal.

“Hal itu berdasar pada hasil survei nasional literasi dan inklusi keuangan tahun 2019,” katanya.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA