Semarang – Kader Muda NU berhasil mendapatkan penghargaan dalam ajang Global Competition for Life Science (GloCoLis) 2022 pada kategori Biotechnology for University. Mereka adalah Mereka adalah Ruby Agil Hasan (Agribisnis/2020), Kolul Nurrijal (Teknik Kimia/2018), Ulil Albab (Hubungan Internasional/2019), Ulin Nuha (Manajemen/2019) yang berhasil meraih medal perak dalam ajang tersebut.
Mereka berempat merupakan santri aktif Pondok Pesantren Tarbiyatul Khoirot Semarang yang mana tergabung dalam tim Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) saat bersaing dengan 167 tim dari 11 negara diajang ajang keilmiahan tingkat internasional itu.
Event Glocolis sendiri berlangsung pada tanggal 09 – 12 April 2022 melalui platform zoom, karena masih dalam masa transisi pandemi ke new normal sehingga acara ini diselenggarakan secara online. Ajang ini diinisiasi oleh Indonesia International Institute for Life-Sciences (i3L) dengan bekerjasama dengan Buca Municipality Kizilcullu Science and Art Center (Turki), Malaysia Innovation, Invention and Creativity Association dan IYSA Indonesia.
Dalam ajang tersebut, tim Unwahas yang diketuai oleh Agil tersebut tergabung dalam kategori Bioteknologi dengan mengangkat permasalahan dalam bidang pertanian, khususnya perkebunan kelapa sawit dan kokoa. Mereka berempat mengusung gagasan inovasi dengan judul “COFBE : Optimalization of Cocoa Husk Waste as an Organic Fungicide to Fight Blast Disease in Palm Oil Tree”.
Mereka berempat semangat mengangkat inovasi tersebut lantaran keresahan pada limbah kakao yang kurang termanfaatkan. Hal itu ditemui saat Agil tidak sengaja melihat banyaknya limbah kulit kakao saat melakukan kunjungan. Lantas hal tersebut membuatnya membuat produk inovasi agar dapat memaksimalkan potensi limbah kulit kakao tersebut. Atas dasar analisis pustaka, lantas limbah kakao tersebut diolah menjadi Fungisida Nabati untuk mengatasi penyakit Blast desease atau busuk akar, yang pada kali ini fokus kami adalah kelapa sawit sebagai salah satu komoditas unggulan Indonesia. Fungisida sendiri merupakan pestisida yang secara spesifik membunuh atau menghambat cendawa atau jamu penyebab penyakit. Fungisida Nabati ini dibuat dari bahan alam sehingga aman untuk lingkungan.
Dengan menjalin kerjasama bersama teman-temanya yang notabenya memiliki perbedaan latar belakang dengan bertujuan agar saling melengkapi. Ada anak pertanian dan teknik kimia yang menganalisis kandungan zat dan pembuatan produk, anak ekonomi yang merencakan strategi pemasaran serta anak HI yang membantu dalam presentasi dan analisis penulisan karya. Karena memang event internasional sehingga acara dari awal seleksi hingga awarding dilakukan full english.
Kolaborasi tersebut membuahkan hasil, dimana Tim Unwahas berhasil mendapatkan Silver medal dalam ajang tersebut. Tentunya hal tersebut cukup melegakan, lantaran memang persiapan sejak bulan Februari dimana saat itu setiap dari kami sedang sibuk dengan urusanya masing-masing. Ada yang melakukan penerjunanan KKN, ada yang melakukan riset KP dan ada juga yang magang. Dengan penghargaan ini, kami harap dapat memotivasi teman-teman Santri dan mahasiswa semua, khususnya teman-teman mahasiswa dari Unwahas untuk terus berkarya dan berprestasi walaupun sedang dalam kesibukan. Karena bagaimanapun kesibukan akan selalu datang kepada kita, tinggal bagaimana cara kita menyikapinya.