Search

Prodi Manajemen Dakwah UIN Walisongo Kerja Sama dengan LSP Pramindo

SEMARANG – Program Studi Manajemen Dakwah UIN Walisongo Semarang bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Pramuwisata Indonesia (LSP Pramindo) mengadakan Sertifikasi Uji Kompetensi Kepemanduan Wisata (Tour Guide).

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari itu berlangsung di Laboratorium Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo, kemarin. Ketua Program Studi Manajemen Dakwah (Kaprodi MD) Dr Hj Siti Prihatiningtyas MPd menjelaskan, sertifikasi diikuti 160 orang terdiri dari mahasiswa, dosen dan pengelola wisata Demak Green Garden (Degega).

Menurutnya sertifikasi Tour Guide itu sudah melalui proses yang Panjang. ‘’Sebenarnya kegiatan Sertifikasi Uji Kompetensi Kepemanduan Wisata (Tour Guide) ini sudah sangat lama ingin dilaksanakan. Namun karena pandemi Covid-19, kegiatan tertunda,’’ katanya.

Baca Juga:  Fatayat NU Jabar Siapkan Rumah Digital

Ketika lulus nantinya mahasiswa diharapkan sudah memiliki sertifikat kompetensi. Secara teoritis, mahasiswa sudah dibekali materi tentang kepariwisataan melalui pembelajaran mata kuliah di bangku perkuliahan. Selain itu, mahasiswa juga dibekali pengalaman praktek menjadi pemandu wisata saat mengikuti Benchmarking Competency Prodi MD. Kemudian, terakhir dilaksanakan Sertifikasi Uji Kompetensi Kepemanduan Wisata (Tour Guide) ini sebagai bekal untuk mahasiswa sebelum lulus.

Terpuruk

Wakil Direktur LSP Pramindo, Irwan Maulana menyambut gembira kegiatan itu. Menurutnya meski dua tahun sektor pariwisata terpuruk karena Covid-19, namun ke depan akan sangat prospektif karena dunia pariwisata sudah mulai bangkit dan menggeliat lagi.

“Kami tidak bisa berdiri sendiri, tanpa dukungan dan kerjasama dengan para akademisi, sehingga ke depan pemandu wisata bisa menjadi profesi yang menjanjikan,” kata Irwan.

Baca Juga:  Peduli Kesehatan, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Adakan Sosialisasi Hidup Sehat

Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang, Prof Dr H Ilyas Supena MAg mengatakan, bidang pariwisata menuntut profesionalitas dalam pengelolaan yang ditunjukkan dengan sertifikasi.

“Kuasai semua hal, karena kita tidak pernah tahu di bagian mana kita hidup,’’ kata Ilyas. Alumni Pondok Pesantren Futuhiyyah itu berharap mahasiswa mampu mempertahankan nilai-nilai ajaran Walisongo seperti sikap moderasi, sopan santun, akulturati budaya, dan sebagainya dalam mewarnai dunia pariwisata.

‘’Ketika berinteraksi dengan wisatawan, misalnya saat memandu pariwisata, kalian bisa menggunakan komunikasi qoulan layyinan, qoulan kariman, qoulan sadidan, qoulan ma’rufan, qoulan maysuran, qoulan balighan, dan sebagainya”, pesan Ilyas. Sehingga hal tersebut bisa meninggalkan kesan mendalam dan positif bagi wisatawan. Hari ini, dunia pariwisata mulai menggeliat, tentu ini merupakan peluang. Dan peluang tersebut akan bisa ditangkap bagi para professional,’’ kata Ilyas.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA