Search

Bupati Pemalang Minta Fatayat NU Cegah Pernikahan Dini

Bupati Pemalang, Mukti Agung Wibowo meminta para pengurus Fatayat NU Kabupaten Pemalang untuk turut melaksanakan program pencegahan pernikahan dini. Salah satunya, dengan menyosialisasikan batas usia pernikahan kepada para remaja.

Dalam pandangan Agung, masalah ini hendaknya tidak semata menjadi perhatian pemerintah. Berbagai kalangan juga diminta untuk turut memberikan kontribusi sebagai bentuk tanggung jawab dan menjadikan kawasan setempat lebih baik.

“Pernikahan usia muda merupakan salah satu penyebab permasalahan seperti kemiskinan ekstrim dan stunting,” katanya.

Oleh karena itu, Agung mengajak Fatayat NU hadir dan menjadikan masalah ini sebagai bagian dari upaya untuk terlibat dalam melahirkan generasi terbaik di masa mendatang. Oleh karenanya, pengurus Fatayat NU diharapkan dapat turut melakukan sosialisasi dalam pengajian di lingkungan masing-masing.

Baca Juga:  Sejumlah Kalangan Meriahkan Hari Santri di Pidie Jaya

“Psikologi mental anak saat menghadapi permasalahan pernikahan tentu akan berbeda jika usia matang, hal sederhana seperti mensosialisaikan dalam pengajian tentang usia pernikahan tentu akan mengurangi permasalahan pernikahan dini, kelahiran anak dan stunting,” kata Agung saat diberikan kesempatan menyampaikan pandangan pada pelantikan Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kabupaten Pemalang, Sabtu (04/06/2022).

Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Provinsi Jawa Tengah, Tazkiyyatul Muthmainnah mengatakan, stunting dan kematian anak di Kabupaten Pemalang cenderung meningkat.

“Dalam hal ini sudah barang tentu perlu program kerja Fatayat NU Pemalang dalam membantu pemerintah daerah untuk mengurangi masalah tersebut,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Pemalang, Siti Muyassaroh mengungkapkan, pihaknya akan bersinergi dengan pemerintah maupun organisasi di wilayah kabupaten, provinsi dan pusat.

Baca Juga:  PCNU Situbondo Bagikan 7 Ribu Nasi Bungkus

“Sejak awal pendirian salah satu badan otonom di NU ini adalah memberikan yang terbaik untuk anggota dan warga. Karena itu, memberikan perhatian kepada masalah stunting dan pernikahan diri akan turut menjadi program yang digalakkan,” katanya.

Dirinya juga mengajak untuk bekerja sama menjalankan organisasi dengan komitmen sebagai kunci.

(Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA