Anggota Badan Sosialisasi Majelis Permusyawaratan Rakyat Repubik Indonesia (MPR-RI) yang dipimpin Syaifullah Tamliha mensosialisasikan Empat Pilar MPR-RI. Kali ini pesertanya adalah ratusan guru dari Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) se-Kalimantan Tengah yang dipusatkan di Hotel Bahalap, Jumat (04/06/2022).
Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Pergunu Kalimantan Tengah, Untung Surapati mengatakan tantangan saat ini yang dihadapi tidak lagi satu arah melainkan banyak hal. Termasuk di media sosial, semua harus diimbangi dengan pendidikan karakter.
“Kami berharap para guru bisa membimbing para putra putrinya dalam bermedia sosial. Apalagi ujaran kebencian yang marak di media sosial. Memahami Pancasila bukan sekadar silanya saja tapi juga sejarahnya yang diamanatkan oleh pendiri bangsa ini,” ujarnya.
Untung Surapati menambahkan sosialisasi empat pilar merupakan sesuatu yang esensial dalam memperkokoh semangat persatuan bangsa dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air terutama kaum milenial.
Semakin merosotnya pengetahuan tentang nilai Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika sehingga saat ini nilai itu menjadi asing.
“Semoga dengan mengikuti sosialisasi empat pilar MPR RI ini bisa menumbuhkan semangat nasionalisme, patriotisme dan Pancasila serta menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan,” harapnya.
Sementara itu anggota MPR RI, Muhammad Saleh mengatakan sosialisasi empat pilar MPR RI di kalangan guru NU merupakan posisi yang strategis dan mempunyai peran dan pengaruh yang besar di kalangan masyarakat.
“Sosialisasi di kalangan guru NU bukan tanpa pertimbangan, karena kami memandang peran guru NU mempunyai posisi yang strategis dan pengaruh yang besar di masyarakat. Makanya melalui diskusi kami tetap sosialisasi empat pilar MPR RI ini dilaksanakan di kalangan guru NU,” tegasnya.
Dirinya berharap nantinya setelah sosialisasi, peserta mampu mensosialisasikan di lingkungannya masing-masing.
“Kami berharap guru NU dan tokoh agama dapat menjaga pilar kebangsaan tetap terjaga dan eksis di NKRI ini,” harapnya.
(Ful)