Search

Berlibur Anti Mainstrem ke Goa Gong Pacitan

Bosan dengan wisata yang itu-itu saja, atau pengen mencari suasana berbeda tetapi tetap dengan nuansa alam, ada wisata alam fenomenal di Goa Gong di Pacitan Jawa Timur yang anti mainstream.

Ketika mulai memasuki di dalam gua, maka sobat bakal langsung di sajikan deretan formasi terpadu dari stalaktit dan stalakmit, dimana dipandu oleh penerangan cukup, sehingga sobat bisa menjelajahi lebih dalam dengan menyusuri lorong-lorong gua sepanjang 256 meter.

Tepat di ujung lorong, sobat bakal menyaksikan fenomena alam menakjubkan yakni berupa ruangan raksasa sepanjang 100 meter, lebar mencapai 15 hingga 40 meter dan tinggi kurang lebih 20 sampai 30 meter, keajaiban alam seperti itulah membuat siapa pun memasuki gua bakal dibuat berdecak kagum atas ciptaan Tuhan itu.

Baca Juga:  Wisata Bertema Luar Angkasa Bareng Astronaut di Bali

Bentuk dari stalaktit dan stalakmit sangat bervariasi dan memiliki ukuran menghiasi hampir seluruh penjuru ruangan. Bahkan nih, pihak pengelola dan warga setempat menyepakati memberi nama, sebab demi mengabadikan keindahan alam seperti Selo Adi Citro Buwono, Selo Jengger Bumi, Selo Citro Cipto Agung, Selo Pakuan Bomo, Selo Bantaran Angin dan masih banyak lagi.

Lokasi Gua Gong Pacitan

Agar dapat mencapai tempat rekreasi gua di Pacitan ini, maka sebaiknya sobat ketahui dulu ya lokasi wisata yang berada di Dusun Pule, Desa Bomo, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur.

Ada beberapa rute ke goa gong Pacitan, misal sobat datang dari kota gudeg Jogja, maka sobat terlebih dulu menuju ke Kabupaten Gunungkidul. Lalu meneruskan perjalanan ke Wonogiri dan sampai ke Pacitan.

Baca Juga:  Fokus Tingkatkan Kualitas dan Pelayanan Tempat Wisata

Setiba di kota Pacitan, terlihat papan petunjuk wisata ke arah gua gong, tinggal ikuti saja ya petunjuk arah tersebut. Kalau rute dari kota Solo, sama ke arah Wonogiri terlebih dulu di daerah Baturetno, lalu lanjut ke Pacitan, disana pun sobat bakal dipandu oleh petunjuk arah.

Sedangkan jalur terakhir, misal sobat datang dari Surabaya, arahkan perjalanan ke Nganjuk sampai ke Madiun. Dari situ lanjutkan perjalanan ke Ponorogo terus saja hingga ke Pacitan. Agar sampai ke gua gong Jawa Timur, lanjutkan perjalanan keluar dari Pacitan menuju Wonogiri, nah disitu sudah banyak ditemukan petunjuk jalan di sebelah kiri jalan. Selain dari Madiun, dapat juga mengambil rute melalui Kendari dan Trenggalek, memang sih kalau pilih jalan ini memakan waktu lebih lama, hanya saja sebelum memasuki daerah Pacitan, sobat bakal disuguhi oleh keindahan pantai yang salah satunya pantai hits di Pacitan yakni pantai Kasap.

Baca Juga:  Menerawang Beningnya Kedalaman Taman Laut Olele, Gorontalo

Harga Tiket Masuk Goa Gong

Nah, supaya bisa menikmati keindahan wisata gua Jawa Timur ini, maka persiapkan dulu ya ongkos retribusi wisata, tenang harga tiket tak terlampau mahal kok cukup uang sebesar Rp. 5.000 sampai Rp. 7.000, maka pengunjung sudah diperbolehkan menjelajahi keindahan gua gong.

Mungkin ada pengeluaran lain seperti menyewa senter bila tak membawa dari rumah sebesar Rp. 5.000 atau pun sewa pemandu wisata dengan biaya Rp. 30.000, selain itu ada pengeluaran biaya parkir kendaraan jika sobat membawa kendaraan pribadi.Dy

Terkini

21 Mei 2024Jemaah Haji Dapat Smart Card di Makkah, Ini Fungsinya Jakarta () — Ada yang berbeda dalam penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M. Pemerintah Arab Saudi telah mengeluarkan kartu pintar (smart card) untuk dibagikan kepada jamaah haji, sekaligus sebagai akses mengikuti rangkaian ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). "Kebijakan penggunaan smart card baru diterapkan tahun ini oleh Pemerintah Arab Saudi. Nah, ini harus diikuti oleh jamaah Indonesia," tutur Anna Hasbie, Juru Bicara Kementerian Agama, di Jakarta, Selasa (21/5/2024). Jemaah haji Indonesia, lanjut Anna, diminta membawa smart card selama berada di Tanah Suci, terutama pada puncak haji di Armuzna. "Smart card adalah kartu yang nanti akan dipakai oleh jamaah haji ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Setiap jamaah ke Armuzna, wajib memakainya," terang Anna. Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah Khalilurrahman, di Makkah, juga mengimbau agar ketua kloter, ketua rombongan dan ketua regu, termasuk juga jamaah, bertanggung jawab memastikan kartu tidak hilang dan menjaga sebaik mungkin. "Kami memberikan imbauan ketua kloter, ketua rombongan, ketua regu, dan jamaah agar bisa menjaganya sebaik mungkin. Jangan sampai hilang," imbau Khalil, sapaan akrabnya. Khalil menambahkan, smart card akan didistribusikan melalui Kepala Sektor untuk diberikan kepada ketua kloter. Mereka yang akan membagikan smart card kepada jamaah melalui ketua rombongan. "Kemudian nanti teknis pembagiannya ke Kasektor. Kasektor yang nanti membagikan kepada ketua kloter. Ketua Kloter nanti yang akan membagikan ke ketua rombongan, lalu ke ketua regu dan jamaah. Kami mengimbau ketua regu kloter dan jamaah haji benar- benar menjaganya agar tidak hilang," jelas Khalil Lebih lanjut, Khalil mengungkapkan, pemerintah Arab Saudi telah menyiapkan cadangan kartu bagi jamaah apabila kehilangan smart card. Namun jumlahnya sangat terbatas. "Dari Kementerian Haji Saudi, jelasnya, kalau hilang bisa diganti tapi dibatasi 10 persen dari jamaah haji Indonesia. Kami mengimbau supaya (para jamaah) hati-hati menyimpannya," tutur Khalil Khalil menambahkan, smart card ini merupakan implementasi pelaksanaan peraturan Arab Saudi yang mengeluarkan fatwa bahwa orang yang berhaji tanpa izin hukumnya berdosa. "Nah itu (smart card) sama dengan izin (berhaji)," imbuh Khalil. Scan Barcode Kartu smart card didominasi warna coklat dan putih. Pada bagian depan terdapat foto dan data profil jamaah. Di sana juga terdapat barcode yang bisa dipindai untuk mengetahui data jamaah. Apa saja data yang tersaji? Khalil menjelaskan bahwa data tersebut antara lain berisi nama jamaah, foto, tempat tanggal lahir, nomor visa dan provider yang menerbitkannya, serta lokasi pemondokan jamaah di Makkah.

Kiai Bertutur

E-Harian AULA