Search

Pemkot Madiun kembangkan lapak UMKM jadi jujukan wisata kuliner sambal penyetan

Wali Kota Madiun Maidi bersama perwakilan pedagang penyetan lapak UMKM 27 kelurahan melakukan studi tiru di Rumah Makan Pecel Lele Haji Fadlil di wilayah Perak, Kertosono guna meningkatkan kualitas lapak. (ANTARA/HO-Diskominfo Kota Madiun)

Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, terus optimal mengembangkan lapak UMKM yang ada di tiap kelurahan untuk menjadi jujukan wisata kuliner sehingga mampu memulihkan ekonomi warganya, utamanya di masa pandemi COVID-19.

Kali ini, giliran perwakilan pedagang kuliner sambal penyetan di 27 lapak UMKM kelurahan yang difasilitasi studi tiru ke Rumah Makan Pecel Lele Haji Fadlil di Dusun Manisrenggo, Desa Gondangmanis, Bandar Kedungmulyo, Kertosono. Bahkan Wali Kota Maidi bersama Wakil Wali Kota Madiun Inda Raya ikut mendampingi rombongan tersebut.

Puluhan pedagang pecel lele itu diminta belajar ke salah satu rumah makan khusus pecel lele di sana. Kawasan Perak, Kertosono memang dikenal dengan kuliner pecel lelenya.
“Para pedagang ini kita ajak makan penyet di tempat lain biar bisa membandingkan. Artinya, jangan puas dengan masakan sendiri dulu. Di sini sudah terkenal ramai karena mungkin masakannya sesuai dengan lidah dan selera konsumen,” ujar Wali Kota Maidi di sela kegiatan studi tiru di Rumah Makan Pecel kawasan Jalan Raya Kertosono-Jombang, Selasa (31/5/2022).

Baca Juga:  Presiden Jokowi Minta UMKM Tiru Jejak Wageningtyas

Pecel lele memang menjadi salah satu menu andalan di sejumlah lapak UMKM kelurahan. Hal itu bisa menjadi daya tarik tersendiri sehingga pecel lele dan penyetan di lapak UMKM juga harus dioptimalkan.

Wali Kota Maidi menjelaskan selera setiap pembeli memang berbeda. Tetapi kalau selalu ramai dikunjungi, berarti makanan yang disajikan bisa memenuhi selera kebanyakan pembeli. Karenanya ia berharap para pedagang bisa belajar bagaimana menciptakan formula seperti itu.

“Pedagang mungkin bilang kalau masakannya enak. Tetapi lidah pedagang dan pembeli pasti beda. Pedagang ini melayani pembeli, ya harus tahu apa yang diinginkan pembeli. Jangan berdasar selera sendiri,” katanya.
Setelah studi tiru ini, pihaknya berencana melombakan masakan para pedagang yang mengikuti pembinaan tersebut. Mereka akan diuji, masyarakat yang menjadi juri. Artinya, pedagang wajib menyajikan masakan yang sesuai dengan kebanyakan lidah masyarakat.

Baca Juga:  Hardiknas, Momentum Pemulihan Pendidikan Pascapandemi

“Kalau dari sepuluh orang yang mencoba, tujuh di antaranya bilang enak. Berarti masakannya sesuai dengan selera pembeli. Dengan begitu peningkatan bisa cepat,” terangnya.
Salah satu perwakilan pedagang yang ikut studi tiru Nur Habibah, mengaku senang bisa turut dalam kegiatan tersebut. Apalagi, Wali Kota Madiun Maidi turut serta dalam rombongan dan turut memberikan saran. Nur Habibah membenarkan jika selera setiap pembeli memang berbeda-beda. Karenanya, pembinaan tersebut penting dan perlu untuk dapat mengoptimalkan lapak.

“Prinsipnya bagaimana kita bisa mengikuti selera kebanyakan pembeli agar jualan kita selalu ramai. Terima kasih sekali kepada Bapak Wali Kota, yang telah memfasilitasi pedagang kecil seperti kita untuk terus berkembang,” katanya.

Baca Juga:  Gandeng BAZNAS, NU Care-LAZISNU Pasuruan Distribusikan 4000 Paket Sembako

Guna mewujudkan program tersebut, Pemerintah Kota Madiun telah mencairkan dana sebesar Rp261 juta untuk masing-masing 27 kelurahan di wilayah setempat pada tahun 2020.

Adapun dana tersebut berasal dari Dana Insentif Daerah (DID) pemerintah pusat, yang untuk Kota Madiun alokasinya di tahun 2020 mencapai Rp14,9 miliar. DID diperoleh karena Kota Madiun dinilai cukup baik dalam penanganan COVID-19.

Pihaknya ingin anggaran tersebut digunakan untuk mengangkat potensi UMKM dan ekonomi tiap kelurahan yang nantinya akan terintegrasi karena akan dilewati jalur sepeda wisata.

“Saya ingin dana ini untuk “ngegas” ekonomi. Seperti perbaikan lapak UMKM, jalur sepeda, perbaikan taman, dan lain sebagainya. Titik-titik ekonomi baru di tiap kelurahan ini akan kita koneksikan satu sama lainnya melalui jalur sepeda wisata,” kata Maidi.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA