Search

LP Ma’arif NU Jatim Launching Sekolah/Madrasah Digital

Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Nahdlatul Ulama Jawa Timur bersama Bank Jatim Syariah melaunching sekolah/madrasah digital. Acara yang digelar di Gedung PWNU Jatim pada Rabu, 1 Juni 2022 itu, dihadiri oleh Ketua PWNU Jatim KH.Marzuki Mustamar, Kepala Kanwil Kemenag Jatim Husnul Maram, dan 200 orang dari masing-masing pengurus cabang LP Ma’arif NU di Jatim. Acara ini berlangung dengan baik, dan launching sekolah/madrasah digital ini dibuka sangat meriah dengan menyaksikan hitungan secara bersama-sama.

Ketua PW LP Maarif NU Jatim, KH Noor Shodiq Askandar menyampaikan sekarang ini teknologi sudah menjadi bagian dari kebutuhan hidup dan gaya hidup. Bahkan, sekolahan yang berada di bawah naungan LP Ma’arif Nahdlatul Ulama sudah mengikuti itu, dan menggunakan media-media yang biasa, tapi menggunakan media yang berkaitan dengan teknologi.

Baca Juga:  Nilai Tertinggi Bagi yang Menjalin Sinergi dan Kolaborasi

“Kami ingin sekolah Ma’arif itu ke depan sudah tidak lagi menggunakan media-media yang biasa, tapi menggunakan media yang berkaitan dengan teknologi,” ungkap pria yang akrab disapa Gus Shodiq itu.

Gus Shodiq menambahkan, tidak hanya sekolahan saja yang mengikuti basis digital, tapi sistem manajemen keuangan di LP Ma’arif akan mengikuti.

“Disesuaikan dengan kondisi, dan ke depan kita ingin semua transaksi dilakukan dengan menggunakan media perbankan atau cashless semua. Kami juga ingin teknologi ini nanti kemudian berkembang sampai pada proses pembelajaran,” terangnya.

Gus Shodiq menjelaskan, program sekolah/madrasah digital ini akan dirumuskan di tanggal 18 Juni ketika melaksanakan rakorwil bersama cabang-cabang. Tetapi, secara umum program ini sudah disiapkan tiga bulan terakhir bersama dengan Bank Jatim Syariah.

Baca Juga:  HM Zahrul Azhar Asumta : Waspadai Sosok Gus Naturalisasi

“Kami sudah mengundang 7 cabang prioritas untuk pilot project program ini, dan mereka insyallah sudah siap untuk melakukan kegiatan yang terkait dengan digitalisasi sekolah dan madrasah ini,” ujarnya.

“Yang kami pilih itu Wilayah Gerbangkertosusila, yaitu ada Lamongan, Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, yang menjadi bagian dari pilot project pertama untuk pengembangan sekolah/madrasah digital. Tapi tidak menutup kemungkinan, yang lain akan mengikuti. Karena, target kami setidaknya dalam tahun ini ada 100 sekolah yang sudah menggunakan aplikasi teknologi yang berkaitan dengan pembelajaran, keuangan, dan sebagainya,” tambahnya.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA