Seperti diduga sebelumnya, Kongres ke-3 Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) di Pesantren Amanatul Ummah kembali memilih secara aklamasi KH Asep Saifuddin Chalim sebagai ketua umum untuk lima tahun ke depan, Sabtu (28/05/2022). Dengan demikian, Kiai Asep telah memimpin Pergunu selama tiga periode, sebuah pencapaian yang demikian membanggakan.
Dalam sambutannya, Kiai Asep Saifuddin mengucapkan terima kasih atas amanah pengurus Pergunu seluruh Indonesia kepada dirinya. Ia juga menjelaskan beberapa poin yang akan jadi fokus kerja kepengurusan ke depannya. Hal tersebut sebagaimana amanah yang dihasilkan kongres.
“Saya ucapkan terimakasih atas kecintaan njenengan semua pada saya. Ke depan hal besar yang kita lakukan, mari kita semangat mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur,” kata Kiai Asep disertai tepuk tangan peserta kongres.
Ia menambahkan, secara garis besar program utama Pergunu lima tahun ke depan yaitu mewujudkan Indonesia adil dan makmur lewat pendidikan. Cita-cita besar ini menurutnya sangat penting agar semua merasakan kemerdekaan yang hakiki.
Baginya, setelah 76 tahun Indonesia merdeka masih banyak yang belum bisa merasakan kemerdekaan. Masih merasakan kesedihan. Mereka yang mengisi kemerdekaan Indonesia saat ini belum mampu memberikan rasa keadilan dan menciptakan kemakmuran.
Pergunu sebagai ujung tombak membentuk kader bangsa akan terus berkoordinasi membentuk perwakilan setiap daerah hingga ranting. Tujuannya untuk mewujudkan syarat-syarat sebagai organisasi yang memiliki akses unggul.
“Kita akan koordinasi dan bekerja membentuk Pergunu yang unggul dalam akses intelektual, sosial, akses jaringan, dan akses finansial. Setelah akses jaringan selesai maka akses finansial lebih mudah,” tegasnya.
Selain program tersebut, Kiai Asep dan jajaran kepengurusan baru nanti juga akan meneruskan program unggulan yang sudah berjalan selama ini seperti mencetak doktor dan pelatihan kemandirian ekonomi.
Para guru yang ada di Pergunu juga akan terus didampingi untuk bisa menguasai teknologi terbaru sehingga dalam mengajar memiliki variasi dan update.
“Ada program bangun sekolah unggulan yang mengadopsi Pondok Pesantren Amanatul Ummah di setiap provinsi minimal satu,” tandasnya.
(Ful)