Search

Ribuan Alumni Ploso Berebut Salaman dengan Kiai Nurul Huda

SEMARANG – Ribuan santri dan alumni Pondok Pesantren Al Falah Ploso, Mojo, Kediri, Jawa Timur yang tergabung dalam Ittihad Mutakhorijin Al Falah Ploso (IMAP), tumpah ruang memenuhi Convention Hall Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Jalan Gajahraya Semarang, Kamis, (26/5).

Mereka hendak ngalap berkah (tabarukan) kepada para kiai (masyayikh) Ponpes Al Falah Ploso yang hadir lengkap beserta putra-putri, menantu dan para cucu, dalam acara halalbihalal, kemarin.

Di antaranya KH Nurul Huda Djazuli, Nyai Hj Lailatul Badriyyah Djazuli, Nyai Hj Nafisah, Nyai Hj Likhah, Nyai Hj Mahfudzoh, KH Mufti Ali, dan Gus Kaustar bin Nurul Huda.

Sejak pagi, ratusan bus maupun mobil masuk halaman parkir MAJT. Banyak pula yang membawa sepeda motor maupun naik ojek dari terminal maupun stasiun.

Walau hujan mengguyur Semarang sejak pagi hingga pukul 10.00, para alumnus pondok pesantren tua di Kediri tersebut antusias hadir. Sebagian besar membawa keluarganya. Sehingga, ruangan penuh sesak oleh orang dewasa maupun anak-anak. Meski panitia sudah merancang acara dengan cara lesehan di atas karpet, tetap saja ratusan orang tak kebagian duduk di dalam Hall.  Sehingga mereka yang rata-rata sudah menjadi kiai di daerahnya masing-masing, mencari tempat sendiri di luar ruangan. Termasuk di pinggir tempat parkir kendaraan di basement masjid.

Baca Juga:  Fashion Show Gawagis, Wujud Kehadiran NU di Semua Aspek

Ketua panitia halalbihalal IMAP Jateng & DIY Dr KH Ahmad Izzuddin dalam sambutannya mengatakan, setiap santri, apalagi yang telah boyong (pulang belajar) dari pondok pesantren dan berstatus alumni, sangat membutuhkan ridhanya kiai. “Siapapun santri, terlebih alumni, sangat buruh restu dari guru. Keridhaan kiai, itulah yang kita cari. Kita selalu mengharap berkahnya ilmu,” tutur Wakil Rais Syuriyah PCNU Kota Semarang yang juga dosen UIN Walisongo Semarang itu.

Sungkem Kiai

Ketua IMAP Jateng KH Sohibul Ulumin Nafi’a mengatakan, antusiasme hadirin karena dimotivasi satu maksud yaitu bisa sungkem kepada para kiai masyayih Pondok Ploso dalam satu tempat dan satu waktu.

“Momen halalbihalal ini memang istimewa. Para alumni bersemangat hadir. Sebab bisa sungkem, kepada para kiai, bu nyai, dan keluarga pengasuh pondok Ploso dalam satu waktu dan tempat. Sungguh nikmat,” kata kiai asal Pekalongan yang akrab dipanggil Gus Sohib itu.

Baca Juga:  Pesantren Hamalatul Qur'an Terapkan Metode Habituasi

Izzzuddin menjelaskan halalbihalal tersebut kali pertama diadakan. Pihaknya merasa puas acara berlangsung sukses dengan bukti membludaknya hadirin hingga 2.800 orang. “Alhamdulillah, halalbihalal pertama IMAP di Semarang sukses. Meriah. Dihadiri para alumni yang tinggal di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Ini akan jadi model halalbihalal IMAP se-Indonesia,” kata kiai pengasuh Pesantren Life Skill Darunnajah di Ngaliyan, Semarang itu.

Rais Syuriyah PWNU Jateng KH Ubaidillah Sodaqoh memberi sambutan singkat dan memimpin doa. Adapun Rais Syuriyah PCNU Kota Semarang KH Hanief Ismail memberi sambutan mewakili Badan Pengelola MAJT. Ada pula sambutan dari Ketua IMAP Pusat KH Agus Karim, dan pesan singkat Gus Kautsar, dilanjut wasiyat singkat Pengasuh Ponpes Ploso KH Nurul Huda Djazuli.

Baca Juga:  Simak Profil Pesantren APTQ (Asrama Pesantren Ta'limul Qur'an) Gresik

Turut hadir, Pengasuh Ponpes API Tegalrejo Magelang KH Yusuf Chudlori, Wali Kota Semarang Dr H Hendrar Prihadi SE MM,  dan sejumlah tamu undangan. Usai acara, seluruh anggota IMAP maupun sanak familinya bersalaman mencium tangan para kiai dan bu nyai yang duduk di kursi di panggung kehormatan. Karena ribuan orang antre bersalaman, acara sungkeman itupun berlangsung hingga lebih dari dua jam.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA