Yayasan Pondok Pesantren Sabilunnajah, Penjalin, Brangsong, Kabupaten Kendal terus mengembangkan unit pendidikan dengan mendirikan Madrasah Aliyah (MA). Dengan adanya MA Sabilunnajah, para santri diharap bisa terus melanjutkan nyantri dan bersekolah secara ideal.
“Alhamdulillah, mulai bulan depan kita siap menerima siswa Madrasah Aliyah. Jadi, para santri bisa melanjutkan belajar di sini karena idealnya belajar di pesantren sambil sekolah itu enam tahun,” kata Ketua Yayasan Pondok Pesantren Sabilunnajah KH Mandzhur Labib kepada NU Online Jateng di Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, Rabu (18/5).
Lebih jauh dijelaskan, syarat pendirian sudah diproses secara lengkap, sementara lokasi MA Sabilunnajah sudah siap dibangun dan ditargetkan bisa digunakan pada tahun angkatan kedua. “Untuk sementara, kita tempati ruang madrasah diniyah di dekat kompleks putri, Insyaallah tahun selanjutnya gedung baru sudah bisa ditempati,” jelasnya.
Sebagaimana tujuan pesantren, MA Sabilunnajah tidak hanya menjadi sekolah formal saja. Namun lebih dari itu juga diharap dapat mendukung program pendidikan di pesantren. Oleh karena itu, penguasaan baca kitab kuning dan hafalan Al-Qur’an menjadi program unggulan, terutama bagi siswa yang telah lulus dari Madrasah Tsanawiyah (MTs) Plus Sabilunnajah.
“Program unggulan kita penguasaan turast (kitab kuning) dan tahfidz (hafalan Al-Qur’an. Saat ini sudah ada beberapa santri yang menyatakan bersedia lanjut ke MA,” ungkapnya.
Untuk diketahui, di area MTs Plus Sabilunnajah juga terdapat Balai Latihan Kerja (BLK) untuk program bahasa lengkap dengan laboratorium. Di tempat tersebut, para santri juga bisa belajar mengembangkan bahasa sesuai dengan aturan yang berlaku.
Langkah pesantren yang berdiri sekitar awal 1900an ini pun mendapat sambutan baik Ketua PWNU Jawa Tengah KH Muhammad Muzammil. Muzammil pun bersyukur atas perkembangan pesantren dalam mendidik akhlak masyarakat.
“Kita ikut bersyukur berkembangnya pendidikan di pesantren. Semuanya itu untuk membekali para santri dengan adab, ilmu, dan amal shalih semata-mata karena Allah Taala,” ucapnya.
Oleh karena itu, dia berharap perkembangan pesantren dapat menguatkan pembinaan akhlak masyarakat sehingga produk pesantren tetap menjadi panutan masyarakat di era yang semakin canggih ini.
“Spiritualitas pesantren harus tetap terjaga, yakni keteladanan hidup yang baik sebagaimana diajarkan ulama terdahulu yang shalih,” pungkasnya.
Kilas Sejarah
Pesantren Sabilunnajah merupakan sebuah pesantren yang didirikan oleh Kiai Tarno pada sekitar tahun 1925, dan terdaftar di Kementerian Agama pada tahun 1930.
Pondok Pesantren Sabilunnajah adalah pondok salaf tradisi terletak di Desa Penjalin Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Selain menerapkan Kurikulum salaf, saat ini program tahfidhul Qur’an juga mulai digalakkan. Dengan demikian, akhirussanah di PP Sabilunnajah akan lebih meriah.
Pesantren Sabilunnajah saat ini memiliki pendidikan formal terdiri dari KB, TK, MTs, dan MA dengan kurikulum nasional.
Saat ini pesantren Sabilunnajah Kendal dibawah pengasuhan KH Mandzur Labib.