Prihatin dengan kondisi kerusakan lingkungan di kawasan dataran tinggi, Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Wonosobo, Jawa Tengah menggelar mujahadah. Acara diikuti ratusan kader, termasuk anggota. Kegiatan dipusatkan di kawasan objek wisata Bukit Cinta Telaga Menjer.
“Mujahadah meminta agar tidak ada bencana, menyeimbangkan tempat wisata gunung agar seimbang antara untuk tempat liburan, tempat berdoa, tetap terjaga kelestarian, sesuai fungsi utamanya,” kata Ketua PC GP Ansor Kabupaten Wonosobo, Sutopo, Kamis (19/05/2022).
Menurutnya, mujahadah dipimpin langsung oleh dzurriyah Mbah Kiai Chamid Kajoran waliyullah, yaitu KH Raden Hadi dan Nyai Maslachah. Acara dihadiri 500 peserta yang terdiri dari anggota dan kader Ansor di kecamatan wilayah Garung dan Kejajar yang menjadi penyangga Dieng. Selain itu didukung penuh oleh warga Desa Maron.
“Mujahadah itu didasarkan usul dari keluarga atau keturunan Kiai Chamid Kajoran, yang mendapatkan pesan secara gaib untuk menggelar doa bagi penyelamatan kawasan dataran tinggi Dieng, yang semakin rusak,” ucapnya.
Dijelaskan, Ansor Wonosobo menyambut baik kegiatan mujahadah sebagai bentuk dukungan spiritual serta memudahkan partisipasi masyarakat dalam melakukan penyelamatan lingkungan. Sedangkan ikhtiar lain dengan menggelar kegiatan penanaman pohon di sejumlah titik, seperti lereng Gunung Sindoro dan juga di kaki perbukitan Gunung Prau.
“Selain mujahadah, kita menggelar kegiatan penanaman pohon di sejumlah titik rawan longsor dan banjir, kami juga membuka diri untuk bersinergi dengan komunitas lain untuk secara bersama melakukan penyelamatan lingkungan,” ujarnya.
Mujahadah akan dilakukan secara rutin di sejumlah lokasi sesuai arahan KH Raden Hadi. Di sisi lain sosialisasi serta edukasi penyelamatan kawasan hulu sungai, hutan dan pengelolaan pertanian ramah lingkungan akan menjadi program Ansor.
“Jika tidak ada upaya secara lahir maupun doa, maka lingkungan akan semakin rusak, dan masyarakat jauh dari sejahtera, dan yang rugi kita semua,” pungkasnya.
(Ful)