Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor Kota Batam mengecam keras tindakan premanisme dan pengrusakan di pesantren Al Madaniah, Perumahan Anggrek Mas Blok F5, Batam Center baru-baru ini.
Sekretaris LBH Ansor Kota Batam, Sholihul Abidin, menjelaskan bahwa pesantren merupkan tempat tholabul ilmi (menimba ilmu). Sehingga sangat disayangkan jika ada pihak-pihak yang melakukan intimidasi di tempat pembelajaran agama seperti pondok pesantren.
“Kami dari LBH sudah mengunjungi pesantren Al Madaniah bersama sahabat-sahabat Banser dan bertemu dengan pengasuh serta santri pesantren,” katanya, Rabu (27/4/2022) malam kemarin.
Abidin mengatakan, bahwa ketika bertemu pengasuhnya, Hj Kurniasih Eko Risti, ia telah mendapat banyak cerita mengenai premanisme dan intimidasi dari pihak-pihak tertentu baik di pesantren.
“Saya pikir ada etika dan persoalan hukum yang perlu dipisahkan dalam kasus ini. Apapun alasannya, meneror di pondok pesantren tidak dapat dibenarkan,” ujar dia.
Bukan hanya LBH, menurut Abidin masalah premanisme di Pesantren Al Madaniah sudah menjadi perhatian Satuan Koordinasi Wilayah (Satkorwil) Banser Kepri.
“Kemarin kami ke sana (Pesantren Al Madaniah) bersama Mas Bambang Yulianto. Beliau adalah Wakil Kepala Banser Kepri, dan nanti akan intens mendampingi Pesantren Al Madaniah,” jelasnya.
Abidin mengungkapkan bahwa, banyak pesantren di Batam menghadapi masalah yang mirip dengan Al Madaniah ini.
Untuk itu dosen salah satu kampus swasta di Batam ini menghimbau agar instansi-instansi terkait serta Pemerintah Kota Batam dapat lebih memberikan perhatian terhadap masalah-masalah yang dialami pondok pesantren.
“Pesantren ini aset budaya dan keilmuan daerah. Mereka memberikan sumbangsih dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan masalah premanisme di pesantren Al Madaniah ini hanya satu dari sekian banyak masalah yang dihadapi pesantren lain di Kota Batam. Ayolah Pemerintah Kota lebih peka dengan masalah-masalah demikian,” tandasnya.