Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta para pemudik yang akan kembali ke perantauan untuk menunda perjalanan mereka. Ia mengatakan, saat ini, baru 37 persen pemudik yang bergerak melakukan perjalanan, sehingga akan terjadi peningkatan jumlah pemudik ke depannya.
“Jangan lakukan hari ini dan besok (perjalanan), kalau bisa ditunda hari Senin. Sekali lagi ditunda hari Senin atau hari Selasa karena bagi yang kerja, para pekerja ajukan cuti, yang kedua anak-anak kita di Jabodetabek boleh libur,” kata Budi saat memantau arus balik Lebaran di Pelabuhan Panjang, Lampung, Sabtu (07/05/2022).
Budi mengatakan, penundaan perjalanan harus dilakukan agar tak menyita waktu para pemudik serta memperhatikan aspek keselamatan. “Pak Presiden juga balik setelah tanggal 8, jadi tolong diulangi persiapan balik setelah tanggal 8,” ujarnya.
Ia memperkirakan pergerakan kendaraan akan sangat padat pada Minggu. “Silakan kembali setelah hari ini. Masyarakat bisa merayakan Lebaran ketupat dulu besok. Sehingga ini akan memberikan relaksasi juga bagi kepadatan jalan,” pinta Menhub. Dari Bakauheni ke Merak, pergerakan kendaraan mencapai lebih dari 37.000 dalam sehari.
Untuk diketahui, pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan guna mengurangi kemacetan akibat arus balik mudik Lebaran, di antaranya menambah masa libur sekolah selama tiga hari, yang semula 9 Mei 2022 menjadi 12 Mei 2022. Kemudian, pemerintah menerapkan sistem rekayasa lalu lintas one way dari Km 420 Gerbang Tol Banyumanik, Jawa Tengah, hingga Km 03+500 Gerbang Tol Halim.
Selain itu, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziah meminta perusahan melakukan koordinasi dengan karyawannya untuk memilih opsi bekerja dari rumah atau work from home (WFH) guna mengantisipasi kemacetan saat puncak arus balik Lebaran 2022.
Semua kebijakan tersebut diharapkan dapat mengurai kemacetan yang akan mencapai puncaknya hari ini. Dengan demikian, kalau kemudian ditambah dengan mobilitas warga yang akan bekerja, maka dapat dipastikan terjadi kepadatan arus yang mengakibatkan kemacetan tinggi. Dan hal tersebut tentu tidak diinginkan sejumlah kalangan karena akan melelahkan.
(Ful)