Anak berkebutuhan khusus memiliki disabilitas yang berbeda-beda. Ada yang memiliki keterbatasan fisik ada pula yang memiliki keterbatasan untuk berpikir atau bersosialisasi. Seperti anak yang mengidap autisme, meski dari segi fisik terlihat normal namun mereka kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Melansir dari akun Instagram resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), ada permainan yang bisa mendorong perkembangan anak dengan autisme. Saat memilih mainan untuk anak dengan autisme, orangtua dapat menyesuaikan dengan kemampuan perkembangan anak daripada usianya. Mau tahu jenis mainan yang bisa dipilih untuk anak autis? Simak informasi dari Kemendikbud Ristek berikut ini.
- Menyusun gambar (puzzle) Bermain puzzle merupakan cara mudah dan menyenangkan untuk melatih fungsi kognitif anak.
- Balok susun. Permainan dasar ini dikenal luas untuk merangsang pertumbuhan anak, terutama kreativitas, kemampuan berpikir secara runtut, serta keluwesan bersosialisasi.
- Menggambar dan mewarnai Kedua kegiatan ini merupakan cara ampuh untuk mengenalkan perbedaan warna pada anak serta melatih kemampuan motorik halusnya.
- Kartu bergambar (flash card) Permainan ini memiliki manfaat untuk merangsang daya ingat anak, untuk mengenal angka, huruf, hewan, bunga bagian tubuh atau hal yang lainnya.
- Lilin mainan/plastisin Permainan ini termasuk mainan edukasi yang membantu gerak motorik serta merangsang daya imajinasi dan kreativitas anak.
- Lego Bermain lego mengajar anak untuk berkreasi membuat bangunan dan bentuk. Tidak hanya itu, lego juga membantu melatih koordinasi antara mata dan tangan.
- Boneka atau bantal yang lembut Boneka empuk dengan bulu yang sangat lembut bisa menemani dan membantu mengendalikan emosi si kecil saat tantrum.
Demikian jenis mainan yang bisa dipilih orangtua bagi anak dengan autisme. Dengan rutin melakukan permainan ini atau terapi, bisa membantu tumbuh kembang anak autis. Termasuk cara berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya.