Search

Tengok Keseruan Berkunjung ke Pantai Sumur Tiga Sabang

Indonesia dikenal memiliki banyak keindahan alam hingga dikenal sampai luar negeri. Keanekaragaman telah menjadi keunikan dan daya tarik bagi wisatawan mancanegara untuk mengunjungi Indonesia.

Keindahan alam Indonesia seakan tidak ada habisnya jika dibahas, tersebar di seluruh bumi nusantara dari Sabang hingga Merauke. Dari mulai wisata gunung, taman hingga pantainya yang bahkan tak diragukan lagi keindahannya.

Dan kali Anda akan dibawa ke sebuah pulau yang terletak di ujung barat dimana pulau tersebut banyak sekali menyimpan keindahan alam yang menakjubkan. Pulau tersebut adalah Pulau Weh yang memang dikenal memiliki wisata alam yang menakjubkan.

Salah satu keindahan yang ada di Pulau Weh adalah wisata Pantai Sumur Tiga yang merupakan wisata favorit bagi wisatawan.

Pantai Sumur Tiga

Pantai Sumur Tiga merupakan sebuah obyek wisata yang berada di Desa Gampong di Pulau Weh, Provinsi Aceh. Wisata pantai ini dikenal memiliki pemandangan indah dimana berpasir putih yang dipadukan dengan warna air laut-nya yang biru kehijauan.

Baca Juga:  Korea Selatan Wajibkan Wisatawan Isi Q-Code

Pantai ini diberi nama Pantai Sumur Tiga karena konon  di pantai tersebut terdapat 3 sumur yang berada di dekat pantai. Konon sumur tersebut dulunya mengeluarkan air tawar walaupun letaknya dekat dengan laut.

Namun sekarang sumur tersebut sudah tak berfungsi lagi dan telah dianggap sebagai peninggalan sejarah di pantai tersebut.

Suasana di Pantai Sumur Tiga sangat menenangkan jiwa, nyiur pohon kelapa yang dihembuskan oleh angin laut akan membuat Anda terbius saat bersantai di pasir putihnya.

Terdapat sebuah situs peninggalan Jepang berupa benteng-benteng bekas bangunan pertahanan Jepang meskipun keadaannya kurang terawat.

Harga Tiket Masuk 

Untuk mendapatkan wisata yang bagus Anda tidak selalu mengeluarkan budget yang mahal, seperti wisata Pantai Sumur Tiga ini. Anda tidak akan dikenakan biaya masuk alias gratis untuk dapat menikmati keindahan alam Pantai Sumur Tiga.

Baca Juga:  Wisata Kebun Teh Kertowono, Peninggalan Belanda di Lereng Semeru

Anda dapat mengakses Pantai Sumur Tiga kapanpun Anda mau. Karena  pengelola pantai tidak menetapkan jam batasan buka tutup pantai yang berarti wisata Pantai Sumur Tiga buka selama 24 jam.

Rute Menuju Pantai Sumur Tiga

Alamat Pantai Sumur Tiga tepatnya berada di Desa Ie Meulee, Kecamatan Sukajaya, Kota Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam.

Dari Kota Sabang menuju ke lokasi Pantai Sumur Tiga berjarak kurang lebih 2,4 kilometer. Anda dapat mengambil jalur terbaik dengan dengan melalui Jalan Cik Ditiro dan Jalan Agus Salim.

Alamat Pantai Sumur Tiga tepatnya berada di Desa Ie Meulee, Kecamatan Sukajaya, Kota Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam.

Dari Kota Sabang menuju ke lokasi Pantai Sumur Tiga berjarak kurang lebih 2,4 kilometer. Anda dapat mengambil jalur terbaik dengan dengan melalui Jalan Cik Ditiro dan Jalan Agus Salim.

Baca Juga:  Wisata Air Terjun Kapas Biru, Selendang Alam Dataran Pegunungan Lumajang

Waktu yang diperlukan dari Kota Sabang menuju Pantai Sumur Tiga kurang lebih 15 menit lamanya. Dari Kota Sabang, Anda hanya tinggal berjalan ke arah Sukajaya dan kemudian menuju Desa Le Mulee.

Apabila Anda berada di bundaran depan The Sago yaitu sebuah warung kopi maka Anda tinggal menjalankan kendaraan Anda ke arah kanan. Namun jika Anda tidak membawa kendaraan maka Anda bisa menggunakan jasa tukang becak.

Terkini

21 Mei 2024Jemaah Haji Dapat Smart Card di Makkah, Ini Fungsinya Jakarta () — Ada yang berbeda dalam penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M. Pemerintah Arab Saudi telah mengeluarkan kartu pintar (smart card) untuk dibagikan kepada jamaah haji, sekaligus sebagai akses mengikuti rangkaian ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). "Kebijakan penggunaan smart card baru diterapkan tahun ini oleh Pemerintah Arab Saudi. Nah, ini harus diikuti oleh jamaah Indonesia," tutur Anna Hasbie, Juru Bicara Kementerian Agama, di Jakarta, Selasa (21/5/2024). Jemaah haji Indonesia, lanjut Anna, diminta membawa smart card selama berada di Tanah Suci, terutama pada puncak haji di Armuzna. "Smart card adalah kartu yang nanti akan dipakai oleh jamaah haji ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Setiap jamaah ke Armuzna, wajib memakainya," terang Anna. Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah Khalilurrahman, di Makkah, juga mengimbau agar ketua kloter, ketua rombongan dan ketua regu, termasuk juga jamaah, bertanggung jawab memastikan kartu tidak hilang dan menjaga sebaik mungkin. "Kami memberikan imbauan ketua kloter, ketua rombongan, ketua regu, dan jamaah agar bisa menjaganya sebaik mungkin. Jangan sampai hilang," imbau Khalil, sapaan akrabnya. Khalil menambahkan, smart card akan didistribusikan melalui Kepala Sektor untuk diberikan kepada ketua kloter. Mereka yang akan membagikan smart card kepada jamaah melalui ketua rombongan. "Kemudian nanti teknis pembagiannya ke Kasektor. Kasektor yang nanti membagikan kepada ketua kloter. Ketua Kloter nanti yang akan membagikan ke ketua rombongan, lalu ke ketua regu dan jamaah. Kami mengimbau ketua regu kloter dan jamaah haji benar- benar menjaganya agar tidak hilang," jelas Khalil Lebih lanjut, Khalil mengungkapkan, pemerintah Arab Saudi telah menyiapkan cadangan kartu bagi jamaah apabila kehilangan smart card. Namun jumlahnya sangat terbatas. "Dari Kementerian Haji Saudi, jelasnya, kalau hilang bisa diganti tapi dibatasi 10 persen dari jamaah haji Indonesia. Kami mengimbau supaya (para jamaah) hati-hati menyimpannya," tutur Khalil Khalil menambahkan, smart card ini merupakan implementasi pelaksanaan peraturan Arab Saudi yang mengeluarkan fatwa bahwa orang yang berhaji tanpa izin hukumnya berdosa. "Nah itu (smart card) sama dengan izin (berhaji)," imbuh Khalil. Scan Barcode Kartu smart card didominasi warna coklat dan putih. Pada bagian depan terdapat foto dan data profil jamaah. Di sana juga terdapat barcode yang bisa dipindai untuk mengetahui data jamaah. Apa saja data yang tersaji? Khalil menjelaskan bahwa data tersebut antara lain berisi nama jamaah, foto, tempat tanggal lahir, nomor visa dan provider yang menerbitkannya, serta lokasi pemondokan jamaah di Makkah.

Kiai Bertutur

E-Harian AULA