Search

Pesantren Kilat untuk Mencetak Bakal Kader IPNU IPPNU 

Pesantren kilat yang menekankan pada orientasi organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) serta Ahlussunnah wal Jamaah kepada generasi Pelajar NU di sekolah se-Desa Sidorejo, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang dilaksanakan di jadwal berbeda dari masing-masing sekolah mulai Rabu (13-22/4).

Pesantren kilat atau sering disebut peslat ini dilaksanakan di SD/MI se-Desa Sidorejo, yakni Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Sidorejo, SD Negeri 2 Sidorejo, dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Salafiyah Sidorejo dengan materi keislaman mengenai tata cara shalat wudhu, pemahaman rukun iman islam, dan lain sebagainya.

Kepala Sekolah MI Salafiyah Sidorejo Fatkhudin menyakini dengan adanya pesantren kilat siswa-siswi lebih mudah memahami ilmu karena teknik penyampaiannya gembira dan menarik, memori anak seusia mereka bisa langsung menerima apabila sefrekuensi dengan pemikiran mereka.

Baca Juga:  KH As’ad Ali, Ungkapkan Santri Darul Ulum Jombang Bisa Jadi Intelijen

“Insyaallah siswa-siswi terpengaruh ke hal positif atau bahkan terpengaruh lebih luas ingin menerjunkan diri ke organisasi IPNU-IPPNU di masa yang akan datang, “ ujar Fatkhudin yang juga Pengurus Ranting NU Sidorejo pada Ahad (24/4).

Fatkhudin mengucapkan terima kasih kepada IPNU-IPPNU Sidorejo yang telah menggelar pesantren kilat. Dirinya berpesan, kegiatan ini harus tetap dilaksanakan setiap tahunnya, tentu dengan inovasi berbeda dari sebelumnya.

Ketua Pimpinan Ranting (PR) IPPNU Sidorejo Dwi Listiyani menyampaikan, pesantren kilat merupakan program wajib tahunan yang dilaksanakan selama ramadhan dengan subjek anak-anak sekolah se-Desa Sidorejo. Kegiatan ini sudah dilaksanakan 2 tahun berturut-turut dan diharapkan tetap terlaksana meskipun dengan kepengurusan organisasi yang berbeda.

Baca Juga:  Pesantren Hijau, Al-Kenaniyah Mulai Ubah Pengelolaan Sampah

“Siswa-siswi SD/MI itu waktunya kenal dengan IPNU-IPPNU karena mereka adalah cikal bakal pemegang organisasi, terlebih Desa Sidorejo mayoritas orang NU,” jelasnya.

Tiya menambahkan, bukan hanya materi tentang keaswajaan, peserta pesantren kilat diberi pemahaman mengenai adab terhadap orang tua dan guru supaya menjadi generasi yang bermoral.

Ketua IPNU Desa Sidorejo Muhammad Aditya Irfani mengucapkan terima kasih kepada pihak yang terlibat terutama kader IPNU-IPPNU Sidorejo yang bersedia meluangkan waktu untuk menjadi fasilitator pesantren kilat serta sekolah-sekolah yang merespon dan mendukung sangat baik.

“Bahkan pihak sekolah menyarankan pesantren diperpanjang yang semula 2 hari per sekolah menjadi seminggu mempertimbangkan keantusiasan siswa-siswi,” pungkasnya.

Terkini

21 Mei 2024Jemaah Haji Dapat Smart Card di Makkah, Ini Fungsinya Jakarta () — Ada yang berbeda dalam penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M. Pemerintah Arab Saudi telah mengeluarkan kartu pintar (smart card) untuk dibagikan kepada jamaah haji, sekaligus sebagai akses mengikuti rangkaian ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). "Kebijakan penggunaan smart card baru diterapkan tahun ini oleh Pemerintah Arab Saudi. Nah, ini harus diikuti oleh jamaah Indonesia," tutur Anna Hasbie, Juru Bicara Kementerian Agama, di Jakarta, Selasa (21/5/2024). Jemaah haji Indonesia, lanjut Anna, diminta membawa smart card selama berada di Tanah Suci, terutama pada puncak haji di Armuzna. "Smart card adalah kartu yang nanti akan dipakai oleh jamaah haji ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Setiap jamaah ke Armuzna, wajib memakainya," terang Anna. Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah Khalilurrahman, di Makkah, juga mengimbau agar ketua kloter, ketua rombongan dan ketua regu, termasuk juga jamaah, bertanggung jawab memastikan kartu tidak hilang dan menjaga sebaik mungkin. "Kami memberikan imbauan ketua kloter, ketua rombongan, ketua regu, dan jamaah agar bisa menjaganya sebaik mungkin. Jangan sampai hilang," imbau Khalil, sapaan akrabnya. Khalil menambahkan, smart card akan didistribusikan melalui Kepala Sektor untuk diberikan kepada ketua kloter. Mereka yang akan membagikan smart card kepada jamaah melalui ketua rombongan. "Kemudian nanti teknis pembagiannya ke Kasektor. Kasektor yang nanti membagikan kepada ketua kloter. Ketua Kloter nanti yang akan membagikan ke ketua rombongan, lalu ke ketua regu dan jamaah. Kami mengimbau ketua regu kloter dan jamaah haji benar- benar menjaganya agar tidak hilang," jelas Khalil Lebih lanjut, Khalil mengungkapkan, pemerintah Arab Saudi telah menyiapkan cadangan kartu bagi jamaah apabila kehilangan smart card. Namun jumlahnya sangat terbatas. "Dari Kementerian Haji Saudi, jelasnya, kalau hilang bisa diganti tapi dibatasi 10 persen dari jamaah haji Indonesia. Kami mengimbau supaya (para jamaah) hati-hati menyimpannya," tutur Khalil Khalil menambahkan, smart card ini merupakan implementasi pelaksanaan peraturan Arab Saudi yang mengeluarkan fatwa bahwa orang yang berhaji tanpa izin hukumnya berdosa. "Nah itu (smart card) sama dengan izin (berhaji)," imbuh Khalil. Scan Barcode Kartu smart card didominasi warna coklat dan putih. Pada bagian depan terdapat foto dan data profil jamaah. Di sana juga terdapat barcode yang bisa dipindai untuk mengetahui data jamaah. Apa saja data yang tersaji? Khalil menjelaskan bahwa data tersebut antara lain berisi nama jamaah, foto, tempat tanggal lahir, nomor visa dan provider yang menerbitkannya, serta lokasi pemondokan jamaah di Makkah.

Kiai Bertutur

E-Harian AULA