Search

Pesantren Al Hikam Malang, Bekali Santri Pengetahuan Mengelola Website

Puluhan santri di Malang Raya mendapatkan pelatihan mengelola website dari nol hingga bisa melalui program ‘Santri Digicamp’. Acara tersebut dimulai 18 April 2022 berlanjut secara hybrid pada 23-24 April 2022 di Pesantren Al Hikam Malang.

CEO of Jagoan Hosting, Afrizal N Baharsyah mengatakan, pihaknya sengaja memilih santri pesantren sebagai peserta karena membangun intensitas bisnis membutuhkan satu chemistry yang tidak bisa dibangun secara instan.

“Santri ini sudah terbiasa ngobrol bareng, tidur bareng. Kita melihat santri ini harus mempunyai potensi untuk berhasil ketimbang mereka yang baru kenal,” kata Afrizal.

Ia menuturkan, santri yang sudah terdaftar akan mendapatkan website starter pack senilai Rp100 ribu secara gratis. Ditambah mendapat materi pengenalan website secara eksklusif, merchandise, dan e-sertifikat.

Baca Juga:  Unusida Lepas 433 Mahasiswa KKN di 20 Desa dan Pondok Pesantren

Selain itu, para santri akan diajarkan menggunakan tools yang mudah, yakni drag and drop. Sehingga, para santri bisa maintenance website secara mandiri tanpa perlu adanya bantuan dari website developer (webdev).

“Dengan tools terbaru dari kami, tentunya lebih mudah dan efisien untuk membuat website,” ungkapnya.

Menurutnya, program ‘Santri Digicamp’ sebenarnya program kick off dari program Pahlawan Digital. Yakni salah satu progam yang mengkolaborasikan talent-talent digital anak muda dengan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

“UMKM saat ini sebenarnya orang-orangnya sudah sangat kuat bisnisnya, tetapi lemah dalam sisi teknologinya,” ujarnya.

Dari situ, Afrizal mengakui pebisnis usia dewasa sudah tidak ada waktu lagi untuk belajar. Sehingga membutuhkan partner dalam digital marketer supaya pelaku UMKM fokus dengan memproduksi dan menjaga kualitas.

Baca Juga:  Pendidikan Kesetaraan PPS, Langkah Afirmatif Santri Dapat Ijazah Formal

Ia menjelaskan mengapa para santri harus ikut Digicamp. Pertama, karena banyak pelatihan yang telah diprogramkan. Kedua, program di luar pasti berbayar dan tidak murah. Tren digital marketing bisa diangka dalam Rp15 juta sampai Rp 20 juta.

“Di sini gratis, rangkaian itu kita jalankan. Ketika lulus di pesantren, teman-teman tidak perlu mencari produk. Kita ingin praktik ilmu tidak bingung. Kita pertemukan para pemilik bisnis UMKM yang sering kita temui dengan peserta yang sudah cakap,” bebernya.

Salah satu santri, Zaki Maulana mengungkapkan, dirinya sangat tertarik mengikuti ‘Santri Digicamp’ sebab saat saat ini pondoknya belum mengelola media dengan maksimal. Selain mengikuti perkembangan zaman juga mendapat perintah dari kiai sebagai media dakwah.

Baca Juga:  Program Kemandirian Pesantren Jadi Agenda Prioritas Kemenag

“Masih bingung memulai, karena pondok yang saya tempati baru mempunyai instagram. Semoga ikut kegiatan ini bisa mengembangkan medsos yang lain dan website,” ujar Zaki.

​​​​​​​Sebagai informasi, kegiatan tersebut atas kerja sama antara Jagoan Hosting dan Ngalup Collaborative Network. Output dari Santri DigiCamp untuk menyiapkan para santri Go Digital karena akan membagikan website gratis bagi para santri.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA