Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon sependapat dengan pernyataan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang menegaskan bahwa Pemilu 2024 tetap ada. Menurut dia, pelaksanaan Pemilu 2024 memang sudah jelas, sehingga tidak perlu lagi ada polemik. Dengan demikian, wacana terkait hal tersebut sudah selayaknya dihentikan karena tidak relevan.
“Harusnya tidak perlu ada polemik lagi karena mayoritas parpol di DPR sudah menyatakan menolak penundaan,” kata Fadli ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (21/04/2022).
Selain DPR, Fadli mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri juga sudah menegaskan akan adanya Pemilu pada 14 Februari 2024. Dengan penegasan tersebut sudah selayaknya sejumlah kalangan memiliki persepsi yang sama.
Akan tetapi, Fadli juga melihat masih ada oknum yang menginginkan agar pemilu ditunda. Hal ini pula yang menimbulkan banyaknya demonstrasi beberapa waktu belakangan untuk menolak wacana tersebut. Bahkan sejumlah kalangan menggelar demo demi memastikan agar penundaan pemilu tidak terjadi.
“Ini bisa buka kotak pandora. Menunda pemilu buka kotak pandora dan menurut saya sangat rawan,” ujarnya.
Oleh karena itu, Fadli meminta Presiden Jokowi harus tegas menertibkan siapa pun pihak yang masih mengusulkan penundaan pemilu. Baik itu dilakukan sejumlah pihak yang ada di sekitar presiden.
“Pasti ada oknum yang ingin seperti ya yang menerima manfaat besar dari situasi ditunda (Pemilu). Itu yang harus ditertibkan oleh presiden sendiri,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menegaskan tidak ada penundaan Pemilu 2024. Pemilu itu, kata dia, harus berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
“Saya tegas mengatakan sebagai ketua partai, no! Tak ada penundaan (pemilu) sama sekali. Tetap berjalan dengan apa adanya,” kata Megawati dalam acara Kick Off Pembentukan BRIDA yang ditayangkan secara virtual, Rabu (20/04/2022).
Ia mengungkapkan, Presiden Jokowi juga telah menegaskan bahwa pemilu tidak akan ditunda.
Wacana penundaan pemilu, menurut Megawati, tak ubahnya sebagai permainan politik. (Ful)