Indonesia punya kekayaan destinasi alam yang begitu indah, meskipun masih banyak juga yang belum terekspose. Salah satunya destinasi air terjun atau Curup Gangsa yang ada di ujung barat laut Lampung.
Dijuluki sebagai negeri 1001 air terjun, Kabupaten Way Kanan ternyata memiliki banyak wisata air terjun baru yang belum lama dibuka dan dikelola oleh warga. Bagi wisatawan, lokasi wisata ini merupakan surga destinasi tersembunyi di pelosok Indonesia.
Curup Gangsa terletak di Kampung Kotaway, Kecamatan Kasui, Kabupaten Way Kanan, Lampung. Air terjun ini menjadi salah satu wisata andalan Way Kanan selain Air Terjun Putri Malu, Curup Kereta, dan wisata-wisata baru yang akan dibuka.
Dari Bandar Lampung, lokasi wisata ini dapat ditempuh sekitar 4 hingga 5 jam melalui jalan Lintas Sumatera tengah. Lalu masuk lagi ke dalam menyusuri kampung-kampung dan beberapa perkebunan selama satu jam.
Saat sampai, wisatawan akan disambut area bumi perkemahan yang biasa digunakan sebagai area camping. Begitu pula saat tim detikTravel mengunjungi Curup Gangsa beberapa waktu lalu. Area ini digunakan sebagai lokasi jambore siswa SD.
Untuk biaya parkir mobil dikenakan sebesar Rp 20 ribu dan motor sebesar Rp 10 ribu. Area parkir dan beberapa toko menuju lokasi utama sudah lumayan ramai diisi oleh warga setempat. Adapun tiket masuk Curup Gangsa dikenakan seharga Rp 5000 per orang.
Untuk melihat pemandangan atau hilir air terjun wisatawan harus menuruni beberapa anak tangga. Sekitar 100 meter dari hilir air terjun, ada area sungai yang dikelilingi batu yang bisa digunakan untuk berenang bersama keluarga.
Tersedia pula gazebo untuk bersantai dan spot-spot foto yang menawan dengan pemandangan langsung air terjun, mulai dari area yang menjorok langsung ke air terjun atau jembatan kayu yang membelah sungai. Jika ingin langsung merasakan rintikan air terjun, wisatawan harus berhati-hati karena melewati beberapa batu besar sungai.
Saat tim detikTravel berkunjung, terlihat beberapa keluarga sedang menghabiskan akhir pekannya di wisata ini. Ada yang berenang dan juga sekumpulan anak muda sedang berswafoto dengan latar belakang air terjun.
Sayangnya, saat itu sedang musim kemarau sehingga debit air dari air terjun sedikit berkurang. Namun menurut Kepala Kampung Kotaway Nuardi, pihak pengelola akan terus menambah fasilitas guna semakin menarik wisatawan, salah satunya pengadaan flying fox.
Apalagi kini sejak bergulirnya dana desa dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Kampung Kotaway punya modal tambahan untuk mengembangkan wisata yang ada di daerahnya.