NU Care-Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kota Pasuruan menginisiasi program baju lebaran gratis bagi puluhan anak yatim di toko Top Jawa yang berlokasi di Jl Erlangga, Purworejo, Kota Pasuruan, Ahad (10/04/2022) menjelang waktu berbuka puasa.
Safari Belanja Anak Yatim adalah nama program tersebut. Dinamakan demikian, sebab tim LAZISNU bukan memberikan baju, melainkan membuka kesempatan pada anak yatim untuk memilih sendiri baju sesuai keinginan mereka dan diberikan secara cuma-cuma.
“Namanya safari karena sekaligus diajak jalan-jalan, belanja baju sesuai yang diinginkan. Jadi bukan kita yang ngasih, tapi mereka yang memilih, kita yang bayar,” jelas Ketua NU Care-LAZISNU Kota Pasuruan, Muhammad Zainullah.
Zainul menyebut, kegiatan itu merupakan program tahunan dan selalu diselenggarakan di bulan Ramadhan. Dirinya mengisahkan, ide tersebut tercetus setelah ada salah satu anak yatim yang menangis karena ingin membeli baju lebaran. Kejadiannya berlangsung pada tahun 2017 lalu.
“Awalnya itu ada satu anak yatim nangis karena mau lebaran tapi tidak punya baju. Anak ini ayah dan ibunya sudah meninggal dan sedang diasuh pamannya. Saya terenyuh, dari anak ini kemudian kita mengadakan safari belanja anak yatim. Awal itu cuma ada 20 anak yatim, alhamdulillah tahun ini bisa mencapai 50 anak,” tambah dia.
Ia menjelaskan, pihaknya sangat selektif dalam memilih anak yatim. Tujuannya agar “hadiah” yang disalurkan dapat lebih merata. Target yang dituju yakni mereka yang sedang duduk di bangku Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Dasar (SD).
“Tim LAZISNU mencari sendiri dan 80 persen anaknya beda, jadi biar bisa gantian dan lebih merata. Kami mencari yang benar-benar membutuhkan. Ada anak yatim yang orang tuanya mampu, jangan kasian kita cari yang memang tidak mampu,” imbuh Zainul.
Pihaknya juga menggratiskan es krim yang merupakan usaha milik salah satu pengurus Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kota Pasuruan serta nasi kotak hasil sumbangan dari beberapa Nahdliyin setempat. Dipilihnya toko Top Jawa, dikatakan Zainul, juga sebagai upaya untuk melariskan dagangan milik Nahdliyin.
“Selama ini kami memanfaatkan dari Nahdliyin sendiri. Karena selama ada dari kita, mengapa dari orang lain? Top Jawa ini langganan sejak lima tahun lalu. Barakah anak yatim sekarang tokonya semakin besar. Harapannya bisa lebih besar lagi karena barakahnya,” pungkas Zainul.