Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Aengdake menggelar Tasyakkur Akhirissanah sebagai bentuk tasyakkur atas berakhirnya pendidikan ma’hadiyah dan diniyah tahun pelajaran 1442-1443 Hijriyah. Kegiatan yang dipusatkan di Auditorium Ar Rochmah tersebut selain diisi dengan pemberian apresiasi bagi santri yang berprestasi, juga diisi dengan Mauidhah hasanah yang disampaikan oleh KH. Moh. Idris Hamid, M.HI., Majelis Keluarga Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Aengdake Bluto Sumenep.
“Ada empat syarat mendapatkan ilmu yang manfaat dan ini harus diketahui bersama”, ujar Kiai Idris dalam mauidhah hasanahnya dihadapan para santri dan wali santri Senin (27/03/2022) lalu.
Selanjutnya Kiai Idris menjabarkan empat syarat tersebut yaitu Pertama bersihnya hati, orang yang menuntut ilmu harus bersih hatinya. “Begitu juga orang tuanya harus bersih hatinya, harus ikhlas dalam melepas anaknya menuntut ilmu, ikhlas didalam mematuhi aturan yang sudah ditetapkan oleh pesantren”, sambung Kiai Idris.
Syarat yang kedua, yaitu halalnya bekal untuk mencari ilmu. Bekal yang dikirimkan untuk putra-putrinya yang menuntut ilmu harus halal. Walaupun sedikit yang penting halal. Karena harta yang halal ini akan sangat berpengaruh kepada menfaatnya ilmu.
Syarat ketiga doa dari kedua orang tua. “Jangan lupa doakan putri-putrinya yang sedang menuntut ilmu, karena doa orang tua untuk anaknya akan dikabulkan oleh Allah SWT”, ujar kiai Idris memaparkan syarat ketiga dalam meraih ilmu yang manfaat.
Sedangkan syarat keempat sebagai syarat diraihnya ilmu yang manfaat menurut Kiai Idris yaitu ridhonya guru. Ridhonya guru kepada murid menjadi syarat yang herus dimiliki untuk memperoleh ilmu yang manfaat. Hal ini yang harus diupayakan oleh santri dan wali santri agar senantiasa mendapatkan ridhonya guru.
Sebelumnya dalam sambutan yang disampaikan oleh Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Aengdake Dr. Zamzami Sabiq Hamid, M.Psi., disampaikan bahwa Tasyakkur Akhirissanah menjadi media untuk tasyakkur bersama atas nikmat yang sudah diperoleh oleh pesantren dan para santri, terutama nikmat ilmu. Acara ini juga dilanjutkan dengan lepas kenang Guru Tugas dari Pondok Pesantren Sidogiri dan Pondok Pesantren Bustanul Huffadh Assa’idiyah Sampang.
Kilas Sejarah
Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Aengdake Bluto Sumenep didirikan oleh KH. A. Hamid Mannan Munif, BA. pada tanggal 10 Jumadil Akhir 1434 hijriah atau bertepatan dengan tanggal 21 April 2013 diatas tanah waqaf seluas 1,5 hektar dari H. Iksan, seorang dermawan dari Desa Montok Pamekasan.
Berdirinya Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Aengdake Bluto Sumenep juga merupakan pengembangan dari Pondok Pesantren yang sebelumnya didirikan oleh KH. A. Hamid Mannan Munif, BA. yaitu Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Bagandan Pamekasan yang didirikan tahun 1984 dan Pondok Pesantren Sabilul Ihsan Teja Timur Pamekasan yang didirikan tahun 2004.
Seiring dengan perkembangannya, saat ini Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Aengdake memiliki lahan seluas 2,2 hektar dan mengelola beberapa lembaga pendidikan diantaranya PAUD/TK Nasyrul Ulum, SMP Nasyrul Ulum, SMK Nasyrul Ulum, Madrasah Takhassus Diniyah dan Lembaga Tahfidz Al Quran Nasyrul Ulum.