Majalahaula.id – Menjelang 1 abad Nahdlatul Ulama pada 2026 nanti, tentunya banyak hal yang harus dipersiapkan secara matang termasuk banyak pekerjaan dan garapan yang harus diselesaikan. Sehingga nama NU tidak sekedar formalitas, tetapi benar-benar menjadi jam’iyyah diniyyah islamiyyah ijtima’iyyah (organisasi sosial keagamaan Islam) guna menciptakan kemaslahatan masyarakat, kemajuan bangsa, dan ketinggian harkat dan martabat manusia.
“Dalam upaya menjamin laju perkembangan, keseimbangan dan kesinambungan kinerja NU, khususnya PCNU Situbondo diperlukan perencanaan yang menyeluruh, terarah, terpadu, dan berkelanjutan guna kemandirian dalam mengelola organisasi yang memiliki arti pengelolaan dan pelaksanaan program-program organisasi secara mandiri atau independen dan tidak tergantung kepada siapapun kecuali menggantungkan diri kepada Allah SWT. Hal ini mengilhami lahirnya Badan Perencanaan Nahdlatul Ulama atau BAPENU sebagai badan khusus di bidang data dan perencanaan Nahdlatul Ulama, “ kata Ketua PCNU Situbondo, Dr.KH. A. Muhyiddin Khotib, M.HI, Selasa (12/04/2022).
KH Muhyiddin menegaskan pula bahwa BAPENU bertugas untuk merumuskan arah kebijakan sektoral, lintas sektor dan lintas wilayah, kerangka ekonomi makro dan mikro, rancang bangun sarana dan prasarana, kerangka regulasi, kelembagaan, pendanaan, pemantauan, serta evaluasi dan pengendalian pelaksanaan Program Kerja PCNU Situbondo yang bersinergi dengan MWC, Ranting, Pengurus Anak Ranting NU, serta banom. Untuk itu, Ia menugaskan Andri Wibisono, SH, M.Si. dan Heri Junaidi, S.Sos. sebagai Ketua dan Sekretaris BAPENU. (hj)